• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

Duet Kiai Romadhon dan H Muhtarom Kembali Pimpin PCNU Kota Pekalongan

Duet Kiai Romadhon dan H Muhtarom Kembali Pimpin PCNU Kota Pekalongan
H Muhtarom (kiri) KH Romadhon (tengah) pasangan ketua dan rais terpilih pada konfercab NU Kota Pekalongan tahun 2023 (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
H Muhtarom (kiri) KH Romadhon (tengah) pasangan ketua dan rais terpilih pada konfercab NU Kota Pekalongan tahun 2023 (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
KH Romadhon Abdul Jalil Rais dan H Muhtarom Ketua PCNU Kota Pekalongan periode 2018-2023 kembali terpilih menjadi pasangan rais dan ketua pada masa khidmat 2023-2028 pada Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pekalongan yang dihelat di Gedung Aswaja, Ahad (15/1/2023).


Sidang Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang beranggotakan 5 kiai yakni KH Zainuri Zainal Mustofa, KH Romadhon Abdul Jalil, KH Hasan Suaidi, KH Fatah Yasran, dan KH Hanifun Nusuk berlangsung cepat untuk menetapkan Kiai Romadhon sebagai rais.


Sedangkan untuk proses pemilihan ketua dengan voting hanya berlangsung sekali putaran karena peserta konferensi mayoritas menentukan pilihannya kepada H Muhtarom yang juga alumni Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.


Pimpinan sidang pleno Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Luqman Hakim didampingi Wasekjen Prof Najib Azka yang asli Kauman Kota Pekalongan, dan Wakil Ketua PWNU Jateng KH Mandzur Labib langsung menetapkan pasangan KH Romadhon Abdul Jalil dan H Muhtarom menjadi Rais dan ketua terpilih PCNU Kota Pekalongan.


"Alhamdulillah proses pemilihan berlangsung lancar sesuai tata tertib dan peraturan perkumpulan (Perkum) NU. Dengan ini sidang pleno pemilihan kami tutup," ujar Luqman.





Wasekjen PBNU Prof H Najib Azka menyampaikan 3 tantangan besar yang harus di hadapi oleh PCNU Kota Pekalongan yakni masalah pemulihan ekonomi pascacovid, pemulihan lingkungan yakni persoalan sampah dan di kawasan pesisir mengalami penurunan tanah.


"Yang ketiga adalah masalah pendidikan di mana di Kota Pekalongan perlu mendapat perhatian secara khusus," ucapnya.

   
Menurutnya, Konfercab ke-18 NU Kota Pekalongan sangat istimewa karena serasa seperti Munas. “Karena dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Sekjen H Saifullah Yusuf, Bendahara Umum H Gudfan Arif Ghofur, beberapa Wakil Sekjen, dan beberapa pengurus PBNU lainnya,” katanya.


Dosen Sosiologi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menambahkan, kepengurusan PCNU Kota Pekalongan 2023-2028 hasil Konfercab kali ini berada di fase penting, yakni fase ketika NU memasuki abad kedua. "Tentu tantangannya tidaklah ringan," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru