Bekali Kader, IPNU-IPPNU Banyumas Ikuti Kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah
Sabtu, 18 Juni 2022 | 13:00 WIB
Banyumas, NU Online JatengÂ
Sejumlah kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Banyumas mengikuti kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) setempat.
Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Afifuddin Idrus mengatakan,  kegiatan BRUS diadakan selama empat hari diikuti oleh siswa–siswi di wilayah Kabupaten Banyumas.
"Komposisi pesertanya meliputi utusan dari IPNU, IPPNU, madrasah, dan pengurus Kerohanian Islam (Rohis) Sekolah Lanjutan Atas di wilayah Banyumas," kata Afifudin dalam rilis Kantor Kemenag Banyumas yang diterima redaksi NU Online Jateng, Jumat (17/6).
Disampaikan, agenda BRUS dihelat di De Garden Resto Purwokerto dalam empat angkatan yaitu angkatan pertana tanggal 13 Juni diikuti 31 peserta dari MAN 1 Banyumas, angkatan kedua (15/6) diikuti 31 peserta dari MAN 2 Banyumas.
Â
"Selanjuthya angkatan ketiga (16/6) diikuti 31 peserta dari IPNU-IPPNU Banyumas dan  angkatan keempat (17/6 ) untuk anggota Rokhis dari berbagai SMA/SMK di Banyumas," terangnya.
Fasilitator  kegiatan ini lanjutnya, adalah M Nur Abidin, Tini Hayaturrohmah, dan  Amin Supangat dari penyuluh agama Islam, dan Henny Sutikno dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.
Dia menambahkan, tujuan kegiatan BRUS bertujuan memberikan pemahaman dan pembekalan kepada remaja usia sekolah sebelum melakukan pernikahan. "Selain itu juga untuk  memberikan gambaran terkait dengan alat reproduksi dan kesehatan reproduksi yang disampaikan oleh narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas," ucapnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas Aziz Muslim mengapresiasi kegiatan yang diadakan oleh Seksi Bimas Islam. Hal ini penting mengingat tingkat perceraian di Indonesia tinggi dan pernikahan di usia dini juga masih sering terjadi.
“Agar sebuah pernikahan menjadi pernikahan yang kokoh, pertama maka harus dibekali dengan ilmu yang cukup. Sebab tidak otomatis begitu menikah langsung pandai mengelola rumah tangga, dinamika mengelola konflik rumah tangga harus dikelola dengan baik agar rumah tangga langgeng dan tidak mudah putus asa," katanya.
Kedua tuturnya, harus memiliki kesiapan mental dan usia yang matang, ketiga memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Karena itu maka diimbau agar pada saat menikah usianya sudah dewasa. Sebab usia yang cukup harapannya secara kedewasaan sudah matang, baik dari fisik maupun mental.
"Kesiapan akan menjadi suami dan istri benar benar telah mapan dan paham akan hak dan kewajibannya," ungkapnya.
Vivi salah satu peserta dari IPNU-IPPNU menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi bimbingan perkawinan ini sangat bermanfaat, mengingat pernikahan itu bukan untuk waktu satu bulan atau dua bulan saja.Â
"Akan tetapi untuk jangka waktu yang lama. Harapan kami bahwa sebuah pernikahan itu berlangsung hanya sekali dalam seumur hidup. Banyak ilmu yang diperoleh sangat bermanfaat telah disampaikan oleh narasumber," pungkasnya.
Â
Terpopuler
1
Inilah Lokasi Sholat Idul Adha Jumat 6 Juni 2025 Wilayah Semarang Jawa Tengah yang Dilansir LD PCNU Kota Semarang
2
3 Amalan di Hari Tasyrik
3
Gandeng Ulama, Juleha Demak Gencarkan Edukasi Kurban Sesuai Syariat
4
Kurban Kambing Lebih Utama dari Sapi? Ini Alasannya!
5
KH Maslahuddin dan Warisan GERBUHU: Amalan Seribu Kulhu di Hari Arafah
6
Pastikan Kurban Sesuai Syariat, PCNU Magelang Gelar Pelatihan Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua