Pendidikan Islam

SMA Multazam IBS Selenggarakan Pembekalan dan Ujian Praktik Pemulasaraan Jenazah

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:00 WIB

SMA Multazam IBS Selenggarakan Pembekalan dan Ujian Praktik Pemulasaraan Jenazah

Pembekalan materi pra-ujian praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) bertema "Pemulasaraan Jenazah" pada Kamis, (16/1/2025).

Semarang, NU Online Jateng

Dalam rangka mempersiapkan kaderisasi santri dengan kompetensi pengurusan jenazah, SMA Multazam IBS menyelenggarakan pembekalan materi pra-ujian praktik Pendidikan Agama Islam (PAI) bertema "Pemulasaraan Jenazah" pada Kamis, (16/1/2025). Kegiatan yang diadakan di Aula Al-Ikhsan Pesantren Multazam, Semarang, ini menghadirkan Ustadz Nur Hidayatullah, dosen Fakultas Syariah UIN Walisongo Semarang, sebagai narasumber.


Sebanyak 35 siswa kelas akhir, terdiri dari 16 siswa dan 19 siswi, turut serta dalam kegiatan ini. Para asatidz dan ustadzah pengasuh pesantren juga turut hadir mendampingi.


Salah satu guru PAI SMA Multazam IBS Semarang,  Ammar Machmud menyampaikan bahwa Kegiatan ini bertujuan agar para calon alumni memiliki pengetahuan lengkap dan kecakapan sempurna dalam pemulasaraan jenazah.


“Faktanya, tidak banyak lulusan pesantren atau sekolah umum yang memiliki keberanian dan kompetensi mumpuni di bidang ini,” ujarnya. 


Dalam penyampaiannya, Ustadz Nur Hidayatullah, yang akrab disapa Ustadz Dayat, menegaskan bahwa pengurusan jenazah dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, hingga menguburkan merupakan fardhu kifayah. "


Santri harus lebih dari sekadar memahami teori. Mereka harus kompeten dalam praktik sebagai bekal untuk mengabdi di masyarakat," tuturnya.


Sementara itu, Kepala SMA Multazam IBS, Mariani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam menyiapkan lulusan yang siap pakai. 


“Pemulasaraan jenazah adalah ilmu yang harus dikuasai, baik secara teori maupun praktik. Harapan kami, lulusan SMA Multazam IBS dapat menjadi generasi penerus ulama yang berkontribusi nyata di masyarakat,” katanya.


Antusiasme siswa terlihat dari respons positif yang mereka berikan. Saufia Isnaini Aska Rosyida, salah satu siswi kelas 12, menyampaikan kesannya. 


“Penjelasan Ustadz Dayat sangat detail dan runtut. Kami yang awalnya takut jadi lebih percaya diri untuk terlibat dalam pengurusan jenazah di masyarakat,” ujarnya.


Kegiatan ujian praktik pemulasaraan jenazah dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 21-22 Januari 2025, dengan jadwal terpisah antara siswa dan siswi. Hal ini dilakukan untuk memastikan pemahaman dan praktik materi dapat optimal.


Siswa kelas 12 sekaligus Ketua OSMA periode 2023-2024, Kevin Authon menambahkan, “Praktik ini menjadi bekal penting karena berdosa jika ada jenazah yang tidak dirawat sesuai syariat. Penjelasan Ustadz Dayat sangat jelas, termasuk doa-doa yang disampaikan lengkap,” ungkapnya.