Angkat Tema Penyimpangan Seksual dan Pergaulan Remaja, STIKes Ibnu Sina Ajibarang Gelar Kuliah Umum
Senin, 2 Juni 2025 | 11:00 WIB

Kuliah umum bertema “Penyimpangan Seksual dan Pergaulan Masa Kini: Tantangan dan Peran Mahasiswa dalam Pencegahannya” pada Sabtu (31/05/2025) bertempat di Aula STIKes Ibnu Sina Ajibarang.
kifayatul ahyar
Kontributor
Banyumas, NU Online Jateng
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Ibnu Sina Ajibarang menggelar kuliah umum bertema “Penyimpangan Seksual dan Pergaulan Masa Kini: Tantangan dan Peran Mahasiswa dalam Pencegahannya” pada Sabtu (31/05/2025) bertempat di Aula STIKes Ibnu Sina Ajibarang.
Kegiatan ini diikuti sekitar 122 mahasiswa dari Program Studi S1 Farmasi dan D3 Analis Farmasi dan Makanan. Kuliah umum menghadirkan tiga narasumber utama, yakni dr Latief Wikanradi dari Klinik Ibnu Sina Ajibarang, serta Ns Devita Elsanti dan Ns Suci Ratna Estria.
Dalam pemaparannya, dr Latief menyoroti penyimpangan seksual dari sudut pandang medis. Ia menjelaskan bahwa berbagai bentuk perilaku seksual menyimpang pada remaja seringkali berkaitan erat dengan gangguan mental serta kurangnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi.
Sementara itu, Ns Suci Ratna lebih menekankan pentingnya kesehatan mental remaja dan kontrol diri terhadap berbagai tekanan sosial yang dapat memicu perilaku menyimpang. Sedangkan Ns. Devita Elsanti mengangkat isu kesehatan reproduksi dan pentingnya menjaga kebersihan serta pemahaman dasar sebagai upaya pencegahan dini.
Kaprodi S1 Farmasi STIKes Ibnu Sina Ajibarang, Feri Kanti Rahayu, mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai pengayaan materi, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian kampus terhadap kondisi psikososial mahasiswa.
“Kami melihat fenomena sosial saat ini sudah sangat kompleks, terutama di kalangan remaja dan mahasiswa. Banyak hal yang tidak tersampaikan di ruang kuliah formal, padahal itu sangat penting untuk membentuk kepribadian dan moral mahasiswa,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kuliah umum ini bertujuan agar mahasiswa memahami isu penyimpangan seksual secara lebih konkret dan kontekstual.
“Kami ingin mahasiswa mendapatkan wawasan nyata dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Tidak hanya tahu apa itu penyimpangan seksual, tetapi juga mengerti bagaimana mencegahnya, mengenali tanda-tandanya, dan punya keberanian untuk menolak atau memberi edukasi ke teman sebayanya,” jelasnya.
Feri berharap mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang aktif dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
“Saya berharap mahasiswa bisa menjadi agen perubahan. Kalau ada teman yang mulai menunjukkan gejala menyimpang, jangan dijauhi atau dicemooh, tapi diajak ngobrol, diberi pemahaman, atau diarahkan ke bantuan profesional,” tambahnya.
Sejumlah peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar cara menjaga kesehatan mental, membangun hubungan yang sehat dalam keluarga, serta mengelola tekanan akademik dan sosial.
Kuliah umum ini merupakan program tahunan STIKes Ibnu Sina Ajibarang dan dilaksanakan secara rutin. Selain itu, kampus ini juga aktif menyelenggarakan seminar dan kuliah tamu setiap semester sebagai bagian dari penguatan karakter dan wawasan mahasiswa.
Terpopuler
1
Peringati Hari Jadi Provinsi Jateng ke-80, PC GP Ansor Kendal Gandeng Dinsos Ukur Kaki dan Tangan Palsu untuk Disabilitas
2
NU Care-LAZISNU Tegal Santuni 170 Anak Yatim Piatu, Komitmen Kepedulian Terus Dikuatkan
3
Ansor Camp Temanggung: Satukan Barisan, Mantapkan Pengabdian Kader
4
Enam Kandidat Ikuti Seleksi Akhir Calon Rektor Unsiq Jateng 2025–2029
5
Alfamart dan SGM Eksplor Edukasi Gizi Anak, Sasar 10.000 Ibu di 100 Titik
6
Koin NU Sitail Jatinegara Tegal Salurkan Santunan Yatim: Bukan Sekadar Kaleng, tapi Jembatan Kebaikan
Terkini
Lihat Semua