Nasional

GP Ansor Dorong Kemandirian Desa Lewat Ekspor Gula Kelapa ke Hungaria

Jumat, 2 Mei 2025 | 10:35 WIB

GP Ansor Dorong Kemandirian Desa Lewat Ekspor Gula Kelapa ke Hungaria

Penandatanganan MoU antara Gerakan Pemuda Ansor dengan Kemendag dan Kemendes PDT (Foto: @gp.ansor)

Banyumas, NU Online Jateng 

Gerakan Pemuda (GP) Ansor terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi desa, sejalan dengan program prioritas Presiden RI. Komitmen tersebut diwujudkan melalui penguatan Gerakan Patriot Ketahanan Pangan, salah satunya dengan mendorong lahirnya Desa Ekspor.

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H Addin Jauharudin menyampaikan hal tersebut dalam acara Pelepasan Ekspor Gula Kelapa (gula semut) oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabul Ciptaku di Desa Longgosari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Kamis (1/5/2025).

 

“Hari ini, pelepasan ekspor gula kelapa ke Hungaria menjadi bukti nyata bahwa desa memiliki kekuatan besar jika diberi ruang untuk berdaya. Pemuda desa bukan hanya agen perubahan, mereka adalah patriot ketahanan pangan yang menjaga martabat bangsa melalui kerja-kerja nyata,” ujarnya, dikutip dari peradaban.id

 

Ekspor gula kelapa ini merupakan bagian dari program unggulan Pemerintah Kabupaten Banyumas di bawah kepemimpinan Bupati Sadewo Tri Lastiono. Program ini diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), dengan menggandeng GP Ansor untuk memperluas jaringan hingga ke berbagai daerah.

 

Dalam kesempatan tersebut, GP Ansor menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan kedua kementerian. Kerja sama tersebut mencakup penguatan kapasitas pemuda desa, pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas, serta fasilitasi akses pasar untuk produk unggulan desa.

 

Menurut Addin, pelaku BUMDes dan para pemuda yang terlibat dalam rantai produksi merupakan bagian dari patriot ketahanan pangan. Mereka menjadi bukti bahwa desa mampu berdiri sebagai pilar utama kedaulatan ekonomi bangsa.

 

“MoU ini adalah langkah strategis. Kami ingin pemuda desa menjadi aktor utama dalam transformasi ekonomi nasional. Melalui sinergi antara GP Ansor dan Kemendes, kita bersama mendorong terbentuknya ekosistem ekonomi yang inklusif dan tangguh, menjadikan desa sebagai sentra produksi dan ekspor,” tambahnya.

 

Sementara itu, Menteri Perdagangan menekankan pentingnya mendorong ekspor dari kawasan desa. Berdasarkan data Kemendag, saat ini terdapat 2.337 desa ekspor yang telah terklasterisasi, terdiri dari 739 desa yang sudah siap ekspor dan 1.598 desa yang masih dalam tahap pengembangan.

 

Guna mendukung penguatan jejaring ekspor, Kemendag secara aktif menggelar business matching dengan 46 perwakilan di 33 negara. Setiap bulan, dilaksanakan 33 kali pitching dengan melibatkan sekitar 350 pelaku UMKM. Nilai transaksi ekspor selama kuartal pertama tahun 2025 tercatat mencapai Rp850 miliar.

 

Sebagai upaya memperluas pasar ekspor desa, Kemendag juga akan mencanangkan Pameran Ekspor Indonesia pada Oktober 2025. Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.

 

Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menegaskan bahwa program ini selaras dengan Asta Cita ke-6, yakni membangun Indonesia dari desa. Melalui penguatan koperasi dan BUMDesa, diharapkan akan tumbuh produk lokal yang memiliki daya saing global dan mampu menembus pasar ekspor.

 

“Untuk mewujudkan desa ekspor, dibutuhkan kolaborasi kuat antara pemangku kebijakan dan elemen pemuda, termasuk peran strategis GP Ansor melalui gerakan Patriot Ketahanan Pangan,” jelasnya.

 

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menambahkan, Indonesia merupakan pemasok utama gula kelapa kristal dunia, dengan 80 persen produksinya berasal dari Banyumas dan sekitarnya.

 

“Sebanyak 18,5 ton gula semut hari ini resmi diekspor ke Hungaria dari Desa Longgosari. Nilainya mencapai 35 ribu dolar AS. Ini menjadi bukti konkret bahwa desa mampu menembus pasar global,” tandasnya.