• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Opini

Kiai Kampung dan Perannya dalam Bentuk Karakter Umat

Kiai Kampung dan Perannya dalam Bentuk Karakter Umat
Kiai kampung (ltnnujabar.or.id)
Kiai kampung (ltnnujabar.or.id)

Sebutan kiai bagi sebagian kalangan warga NU mungkin sudah tidak asing lagi, panggilan ini dialamatkan kepada orang alim yang menguasai banyak ilmu dalam agama Islam. Sejatinya gelar kiai yang disandang oleh orang yang dianggap alim dan menguasai banyak ilmu agama Islam itu bukan untuk kesombongan dan ketamakan karena telah memperoleh gelar dan panggilan tersebut. Tentunya ada beban dan tanggung jawab yang harus diemban oleh kiai kampung dari amanah yang diberikan masyarakat kepadanya. 

 

Para jamaah atau warga menaruh harapan besar kepada kiai kampung agar bisa membimbing dalam hal berbagai misalnya dalam beribadah, bersosial masyarakat, dan berbagai pertanyaan seputar persoalan yang berkaitan dengan agama Islam. Sosok kiailah yang nantinya bisa menjawab berbagai persoalan dan pertanyaan dari para jamaahnya. 

 

Melihat sosok kiai kampung, maka jangan lupakan dari sisi semangatnya dalam membentuk dan membimbing karakter umat. Kiai kampung sangat ikhlas dalam mengerjakan segala yang menjadi kebutuhan masyarakat, misalnya menjadi mubaligh, guru ngaji, imam shalat, dan menjadi penggerak dalam acara keagamaan rutin. Dari berbagai rutinitas tersebut kiai kampung sangat ikhlas semata-mata mengharapkan ridlo Allah SWT. 

 

Menurut almarhum KH Abdurrahman Wahid atau kerap biasa dipanggil Gus Dur, sebagai orang yang menjadi jamaah Nahdlatul Ulama, pegangan saya itu ya dari syarhul hikam lagi "Jangan kau temani atau jadikan guru orang yang perilakunya tidak membangkitkan kamu kepada tuhan dan kata-katanya tidak menunjukan kamu kepada Tuhan". Loh, siapa yang perilakunya jadi contoh bagi kita itu ? kepada Tuhan tidak lain tidak bukan adalah ulama secara keseluruhan walaupun zaman sekarang ada ulama politik dan sebagainya tapi ulama-ulama yang betul-betul masih ikhlas itulah yang kita pegang kalau pakai istilah saya 'Kiai kampung' yang menghidupi pesantren, mengisi pengajian-pengajian, mempertahankan madrasah mengisi masjid-masjid dengan pengajian, dan sebagainya mereka itulah yang harus kita perhatikan.  

 

Berikut ini merupakan analisa saya terkait beberapa peran dan semangat kiai kampung yang bisa kita semua pahami dan bisa kita jadi pegangan sebagai contoh teladan yang baik untuk umat atau jamaah dan masyarakat lingkungan sekitar. 

 

Kiai kampung, sebagai penggerak acara keagamaan rutin. Acara keagamaan Islam merupakan rangkaian yang selalu diperingati sebagai wujud rasa syukur atas pemberian nikmat yang Allah SWT berikan kepada hambanya. Wujud acara keagamaan Islam misalnya acara slametan dan tahlilan atas meninggalnya seseorang, acara peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, acara peringatan 1 Muharram, dan yang lainnya. Tentunya, ada tugas terkhusus sebagai kiai kampung. Kiai kampung yang harus menjadi penggerak dalam acara keagamaan tersebut. Bukan hanya sekedar sebagai penggerak saja, namun terkadang diminta juga untuk mengisi ceramah dan memimpin do’a dalam rangkaian acara keagamaan Islam. 

 

Kiai kampung sebagai guru ngaji madrasah atau pesantren. Hidup di perkampungan biasanya kiai kampung identik menjadi seorang guru ngaji di madrasah dan pesantren yang ada di desanya. Kiai kampung memberikan segala ilmu dan pengetahuan yang sudah didapatkannya semenjak menimba ilmu pesantren untuk bisa para santri atau masyarakat awam bisa memperoleh pengetahuannya seputar pemahaman agama Islam. Kesediaan kiai kampung dalam membimbing masyarakat awam pedesaan beliau lakukan dengan ikhlas dan semata-mata hanya mengharapkan ridha dari Allah SWT dan selalu mengajak agar terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keadaan perkampungan biasanya masih banyak orang-orang yang belum bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar dan belum tahu tentang tata cara beribadah. Maka kiai kampung akan membimbing dengan sabar. 

 

Kiai kampung, sebagai orang yang ahli pengobatan. Tidak jarang pula kiai kampung juga sebagai seseorang yang ahli dalam pengobatan, dengan media air putih yang dibacakan do’a atas berbagai keadaan buruk ataupun sakit yang menimpa diri seseorang. Karena keikhlasan do’a yang tulus kiai kampung walhasil segala hajat yang dimintanya d ijabah oleh Allah SWT dan kegiatan yang demikian bukanlah hal musyrik karena masyarakat tetap menganggap bahwa kesembuhan yang mereka dapat itu datang dari Allah SWT, dan kiai hanyalah perantaranya saja. 

 

Senada dengan apa yang disampaikan oleh KH Abdurrahman atau Gus Dur, maka dapat disimpulkan bahwa seorang kiai kampung haruslah mampu membentuk mental spiritual masyarakat dan sebagai perekat umat agar selalu terciptanya suasana yang tentram dan harmonis. Bahkan bukan itu saja, kiai kampung posisinya sebagai lentera penerang di lingkungan sekitar dan berperan besar sebagai seseorang yang mampu membimbing secara rohani menuju jalan terang dan sebagai panutan hidup. 

 

Istilah kiai kampung sebenarnya sudah lama dipopulerkan oleh Gus Dur, ya tentu karena melihat sikap dan semangat keikhlasan perjuangan gigihnya berjuang di jalan kebenaran dan menuntut umat agar selalu terjalin komunikasi secara rohaniyah dengan Allah SWT. Maka dari itu, Muliakanlah para kiai kampung di manapun berada, karena beliau-beliaulah yang terus menerus memberikan ketentraman hidup dan selalu mengajak kebaikan kepada masyarakat. 
 

 

A’isy Hanif Firdaus, mahasiswa Ilmu Al-Qur’an Tafsir UIN Walisongo Semarang, Sekretaris PR IPNU Dukuh Kedawon, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes 


Opini Terbaru