• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 6 Mei 2024

Opini

Aku (Bangga) Ber-PMII, Lalu?

Aku (Bangga) Ber-PMII, Lalu?
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Bagi para pembaca, izinkan kami memulai tulisan ini dengan ajakan untuk membacakan Surat Al-Fatihah, khusus kepada para pendiri, para senior, yang telah berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk kebesaran dan kemajuan organisasi kita bersama, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Insyaallah, semangat juang dari para pendahulu, dapat menurun ke kita para kader agar terus secara konsisten bergerak dan melahirkan manfaat. Al-Fatihah.


PMII menginjak usia ke-61 pada tahun ini. Proses yang telah dijalankan oleh para senior sejauh ini telah berhasil mengantarkan PMII menjadi organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, dengan puluhan atau bahkan ratusan ribu kader yang tersebar dari sabang sampai merauke. Pencapaian epic yang dicapai oleh para pendahulu, menjadikan kader-kader PMII saat ini harusnya berbangga. Bagaimana tidak? Ketika seorang mahasiswa resmi dibaiat menjadi kader PMII, maka saat itu juga, ia resmi telah memiliki jejaring secara nasional, memiliki sahabat lintas daerah, memiliki senior-senior lintas generasi dan memiliki kelebihan-kelebihan lainnya yang bisa jadi tidak didapatkan ketika masuk ke organisasi mahasiswa lainnya.


Dalam salah satu nasihatnya, senior kami Habib Umar Muthohar mengatakan, bahwa PMII adalah organisasi yang lengkap dibanding organisasi lain. Lihat saja organisasi lainnya, kata Islam dan juga Indonesia hanya dipakai salah satunya saja. Lain hal dengan PMII, kata Islam dan Indonesia digunakan keduanya, diletakkan sejajar menjadi nama organisasi pergerakan mahasiswa, yang sampai saat ini memegang teguh komitmen kebangsaan dengan tetap berpegang pada ajaran Islam ala Ahlusssunnah Waljamaah. Hal tersebut juga harusnya menjadi kebanggaan bagi kita, karena keberadaan PMII saat ini di tengah-tengah masyarakat sangatlah dibutuhkan.


Kebanggaan bagi kader PMII dengan segala macam manfaat, berkah dan privilege yang didapatkan, beriringan juga dengan munculnya tantangan-tantangan yang dihadapi oleh generasi kader PMII saat ini. Tantangan yang dihadapi pastinya berbeda dengan para pendahulu. Ya, tiap generasi menghadapi tantangannya masing-masing, berat atau tidaknya tantangan yang dihadapi bergantung pada kesiapan dari kita para kader yang saat ini memegang giliran dalam berkhidmat untuk organisasi ini. Ikhtiar kolektif harus digalakkan untuk menghasilkan lompatan-lompatan besar bagi perkembangan organisasi di masa sekarang. 


Momentum harlah saat ini sudah seharusnya bukan hanya diisi dengan perayaan monumental saja, tetapi juga menjadi momen berpikir bersama. Dengan segenap elemen yang ada, mulai dari kader aktif maupun yang sudah purna, untuk mempersiapkan langkah-langkah organisasi ke depan mencapai lompatan besar ke depan untuk menghadapi beragam macam tantangan organisasi. Jangan sampai kita terjebak pada persoalan-persoalan non-substantif, yang muncul hanya karena hal-hal yang sifatnya sentimental saja, seperti karena berbeda pilihan, karena tidak sejalan, karena ketidaksukaan pribadi, dan pemicu lainnya, yang karena hal tersebut, organisasi sulit berkembang. Segenap elemen harus mampu menemukan titik temu, yang menjadi pusat pertemuan dari segala kepentingan yang ada. Usul kami, titik tersebut adalah kecintaan pada PMII dan harapan besar bahwa organisasi ini mampu akan terus ada dan tetap eksis di masa mendatang. 


Kader-kader PMII harus mau dan mampu mengisi pos-pos yang dibutuhkan bagi masyarakat. Jangan sampai keberadaan kader-kader PMII hanya terpusat pada komponen yang mengarah pada urusan politik saja. Urusan akademik, gerakan-gerakan sosial masyarakat, perekonomian juga perlu berusaha dijamah oleh kader-kader PMII, sebagai jawaban atas tuntutan dari keberadaannya di tengah masyarakat saat ini. Harapannya, dari keberadaan kader PMII di berbagai sektor, nantinya semakin memperkuat jejaring PMII yang muncul dari beragam kalangan. Dari gerakan-gerakan yang dihasilkan oleh para kader dari beragam elemen nantinya dapat menghasilkan suatu gerakan kolektif yang semakin melancarkan ikhtiar bergerak dari PMII untuk menghasilkan kebermanfaatan bagi masyarakat.


Dalam usia ke-61 ini, PMII dituntut untuk hadir dalam setiap upaya bersama setiap elemen masyarakat dalam mencapai kemajuan bagi bangsa ini. Oleh karena itu, seperti apa yang dijelaskan di atas, niat tersebut harus dimulai kita, PMII juga harus mampu menghasilkan lompatan-lompatan besar bagi organisasi. Insyaallah, PMII mampu secara konsisten berada di rel perjuangan yang tepat, bergerak dengan cara yang tepat, menuju tempat yang tepat dan menggunakan lokomotif-lokomotif berjuang yang tepat.  


Harapan besar, PMII dapat secara konsisten melahirkan kader-kader yang bermartabat dan juga bermanfaat. Salam Pergerakan! 



Muthahary Hayyurahman, Ketua Pengurus Komisariat (PK) PMII Universitas Diponegoro Semarang


Opini Terbaru