Demak, NU Online Jateng
Innaalillahi wainnaa ilaihi rajiun, KH Muhammad Tohirin Supriyanto mantan Kepala Satkorcab Banser Kabupaten Demak meninggal dunia, Senin (17/1) dan dimakamkan di pemakaman Muslim Klawean RT 1 RW 2 Botorejo, Wonosalam, Demak.
Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak KH Musadad Syarif mengatakan, almarhum Kiai Tohirin meninggal dunia karena sakit dan menghembuskan nafas terakhir di rumahnya Desa Botorejo RT 1 RW 2 Wonosalam, Kabupaten Demak.
"Saya menyaksikan almarhum Kiai Tohirin orang baik, nyaris tidak pernah absen di medan juang NU, saya selalu bersama almarhum sejak dari Ansor hingga di NU cabang," kata Kiai Musadad saat prosesi pemberangkatan jenazah dari rumah duka ke pemakaman.
Disampaikan, selain aktif di NU struktural hingga menghantarkannya menjadi kepala Satkorcab Banser Demak dan Wakil Sekretaris PCNU Kabupaten Demak almarhum juga menjadi jamaah aktif dan pengurus jamaah ratib yang diasuh Habib Luthfi bin Yahya (Rais Aam Idarah Aliyah Jatman).
"Semangat juang Kiai Tohirin layak diteladani oleh pegiat dan aktivis muda di Demak dalam berkhidmah di NU. Suami Hj Muzaedah Ketua Muslimat NU Ranting Botorejo ini tidak pernah mengeluh saat menghadapi berbagai kendala baik pribadi maupun organisasi," terangnya.
Kasatkorcab Banser Demak Teguh Ali Irfan mengatakan, kegigihan dan ketekunan almarhum selama aktif di Banser Demak, baik saat menjadi anggota hingga pimpinan Banser terukir dalam sejarah perjalanan Banser di Demak bersama dengan para senior Banser yang lain.
Menurutnya, meski secara struktural almarhum sudah purna dari Banser namun tetap berkontribusi terhadap Banser Demak, ini sangat layak diteladani oleh generasi penerus.
"Almarhum bercita-cita Banser Demak hebat dan bermartabat, cita-cita itu akan terus kami perjuangkan hingga terwujud. Selamat jalan sahabat, untuk beliau lahul faatihah," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony
