Silaturahim Mursyid Thariqah, Wakil Rais Aam Jatman: Hati-Hati dengan Terorisme
Pekalongan, NU Online Jateng
Wakil Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) KH Masy'adi mengingatkan kepada para mursyid thariqah atas berbagai ancaman keamanan kepada diri mursyid.
"Meninggalnya para mursyid thariqah di luar negeri seperti Syekh Adnan Al-Afyuni, dan lain-lain semua disebabkan oleh tindakan konyol yang dilakukan oleh teroris yang menyerang pribadi para mursyid," ujarnya.
Hal itu disampaikan Kiai Masy'adi di acara silaturahim mursyid Thariqah Jatman dalam negeri yang menghadiri acara Muktamar Sufi Internasional di Kota Pekalongan pada Selasa-Kamis (29-31/8/2023.
Disampaikan, bahkan kejadian serupa juga ada di Jepara di mana ada seseorang mengaku Mursyid Kholidiyah dari Gresik dan melakukan baiat kemudian berpidato dengan berapi-api yang menurutnya itu bukan akhlaq mursyid thariqah.
"Tentu hal ini menjadi catatan kita semua agar selalu waspada dan sampaikan kepada aparat agar segera diatasi segera," tegasnya.
Pertemuan para mursyid lanjutnya, sebagai ajang silaturahim samnbung rasa dan sekaligus ingin mendengarkan perkembangan thariqah di bawah naungan Jatman. Jika diperlukan cawe-cawe organisasi, tentu Pengurus Jatman akan membantu terutama masalah tarbiyah para muridin dan salikin melalui riyadah, mujahadah, aurat, dan lain-lain.
"Dalam ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah dilakukan dengan cara mujahadah dan dzikir yang kesemuanya diperintahkan oleh Allah Swt yang kelihatan kepada kita adalah dzikir laa ilaha illallah dan ini telah dilakukan oleh Rasulullah yang dibimbing oleh Malaikat Jibril," terangnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Idarah Aliyah Jatman KH Mashudi menjelaskan, silaturahim dengan para mursyid thariqah merupakan kegiatan tambahan memanfaatkan kehadiran para mursyid saat menghadiri Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan.
"Ini kesempatan bagus untuk sambung rasa dan saling mendengar berbagai persoalan dan problem di daerah masing-masing, sehingga komunikasi dua arah diharapkan menjadi solusi," ucapnya.
Dikatakan, kehadiran para mursyid di forum muktamar sangat berarti untuk memberikan dukungan Indonesia yang damai. "Berbagai forum diskusi di arena muktamar sufi yang dibagi dalam 3 kelompok komisi diharapkan pembahasannya lebih fokus dan terarah," ungkapnya.
Kegiatan yang dipusatkan di Sahid Convention Center pada acara pembukaan dan penutupan. Sedangkan untuk sidang komisi ditempatkan di hall Hotel Howard Jhonson, Hotel Santika, dan Gedung Aswaja.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
