• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Nasional

MUKTAMAR SUFI INTERNASIONAL

Presiden Joko Widodo: Ajaran Tasawuf Penting bagi Indonesia

Presiden Joko Widodo: Ajaran Tasawuf Penting bagi Indonesia
Presiden RI H Joko Widodo membuka Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan (Foto: Dok)
Presiden RI H Joko Widodo membuka Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Presiden RI H Joko Widodo mengatakan, keberhasilan Indonesia mengatasi pandemi Covid-19 tidak lepas dari peran serta para ulama dan kiai yang dengan ikhlas mendoakan agar Indonesia segera kembali pulih.


"Kita keluar rumah saja sulit, secara kalkulasi tidak bisa dihitung kapan berakhir, hanya kepasrahan kepada Allah Ta'ala, pandemi Covid-19 bisa berakhir dan ekonomi berangsur pulih," ujarnya.


Pernyataan itu disampaikan Presiden RI saat membuka Muktamar Sufi Internasional yang berlangsung di Kota Pekalongan pada Selasa (29/8/2023).


Disampaikan, tentang adanya perbedaan-perbedaan dan keberagaman dirinya terus mengingatkan agar disertai toleransi. "Sikap moderat dan saling berinteraksi akan memungkinkan kita bersatu dalam keberagaman," ucapnya. 


Dirinya percaya ajaran tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal. Dengan prinsip washatiyah lanjutnya, islam moderat akan semakin memperkokoh toleransi persatuan dan kesatuan.


"Pelaksanaan muktamar ini sangat penting artinya bagi Indonesia, karena Indonesia semakin dikenal dengan Islam moderat dan akan meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan semakin diperhitungkan," ungkapnya.
 


Ketua Ulama Sufi Dunia Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyampaikan, pandemi Covid-19 yang baru saja berlalu merupakan ujian dari Allah untuk meningkatkan keimanan dan tauhid dan menambah keyakinan pasrah diri kepada-Nya.


"Kondisi ini sangat mempengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Maka ulama tasawuf telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk menggelar Muktamar Sufi Internasional," ungkapnya.


Dijelaskan, pelaksanaan muktamar bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sebagai bukti bahwa kebersamaan antara berbagai komponen bangsa tetap kompak dan bersatu.


"Kerja sama dengan Kemenhan untuk menunjukkan bahwa ulama, TNI, dan Polri tidak bisa dipisahkan untuk memperkokoh pertahanan nasional," pungkasnya.


Kegiatan Muktamar Sufi Internasional yang akan berlangsung hingga 31 Agustus 2023 dihadiri 73 ulama luar negeri dari 38 negara serta undangan ulama dari dalam negeri bakal membahas masalah pendidikan, ekonomi hingga pertahan dan keamanan.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru