• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

Santri Harus Berkolaborasi dengan Dunia Sains

Santri Harus Berkolaborasi dengan Dunia Sains
Kegiatan webinar hari santri Unisnu Jepara (Foto: Dok)
Kegiatan webinar hari santri Unisnu Jepara (Foto: Dok)

Jepara, NU Online Jateng
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara melalui Pusat Studi Aswaja An-Nahdliyah LPPI Unisnu Jepara bekerjasama dengan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman mengadakan kegiatan Webinar Hari Santri 2021 bertajuk 'Santri Membumi, Santri Mendunia' Ahad (31/10).

 

Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube Unisnu Jepara Channel dimulai pukul 08.00 WIB ini menghadirkan Rektor Unisnu Jepara H Sa’dullah Assa’idi sebagai keynote speaker dan dua narasumber Ketua PCINU Jerman M Rodlin Billah dan Pembina Mata Air Jepara, Pengawas Yaptinu KH Adib Khoiruzzaman.

 

Ketua PCINU Jerman M Rodlin Billah mengatakan, secara umum revolusi industri didorong oleh pelbagai kemajuan dalam bidang sains dan teknologi sehingga santri harus bisa mengikuti kemajuan teknologi yang ada. 

 

“Santri harus bisa berkolaborasi dengan dunia sains yang menggabungkan antara ilmu pesantren dan ilmu sains sehingga dapat menghasilkan kebermanfaatan ilmu bagi masyarakat luas pada umumnya," terangnya.

 

Rektor Unisnu Jepara H Sa’dullah Assa’idi menyampaikan bahwa sekarang ini santri tidak hanya dituntut aktif di dalam pesantren, santri harus mampu mengembangkan keilmuannya. 

 

“Santri sekarang sudah melahirkan apa yang dinamakan perguruan tinggi, melahirkan rumah sakit, melahirkan sekolah-sekolah yang menyokong kemajuan seperti sekarang pada umumnya. Itu semua sudah menjadi keniscayaan dan merupakan suatu perangkat bagi kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

 

Pengawas Yaptinu Jepara KH Adib Khoiruzzaman menambahkan dalam pemaparan materinya, sebagai santri harus dapat mengembangkan kompetensinya, santri harus peka terhadap teknologi.

 

"Tidak menghindarkan diri dari perkembangan dunia teknologi. Santri harus merespons perubahan keadaan sosial masyarakat yang semakin cepat perubahannya berkat teknologi," ucapnya. 

 

Kepada NU Online Jateng, Rabu (3/11) moderator webinar Ahmad Saefudin menjelaskan, kegiatan webinar Hari Santri merupakan inisiasi dari sebuah pemikiran pada kurun lima dekade terakhir, sejak Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri, landskap dunia pesantren mengalami pergeseran dari 'pinggir' ke 'pusat' peradaban. 

 

"Pesantren bertransformasi menjadi lembaga pendidikan Islam yang diperhitungkan oleh para sarjana. Kurikulum pesantren tidak lagi didominasi oleh khazanah kitab kuning sebagai basis wacana keilmuan," pungkasnya.

 

Pengirim: Zakky, Faizin
Editor: M Ngisom Al-Barony


 


Nasional Terbaru