Rais PBNU: Perbanyak Shalawat dan Dzikir agar Terbebas dari Nafsu dan Maksiat
Selasa, 29 Maret 2022 | 07:00 WIB
Samsul Huda
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Haris Shodaqoh mengingatkan kepada Nahdliyin agar memperbanyak bacaan shalawat dan dzikir agar terbebas dari cengkeraman nafsu dan maksiat.
"Insyaallah, nafsu dan maksiat tidak akan masuk ke hati kita kalau shalawat dan dzikir kita lantunkan seperti pagi hari ini anda semua sepanjang tiga jam bershalawat, berdzikir, dan mendengarkan alunan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga tidak sempat mengghibah orang lain atau bermain HP," kata kiai Haris.
Kiai Haris Shodaqoh yang juga Pengasuh Pesantren Al-Itqon Semarang mengatakan hal itu saat menyampaikan taushiyah dalam penutupan Pengajian Majelis Taklim Ahad Subuh Pesantren Al-Itqon Bugen, Kota Semarang, Ahad (27/3).
Menurutnya, ini artinya ribuan jamaah pengajian tafsir Al-Ibriz yang digelar setiap hari Ahad di luar bulan puasa ramadhan saat acara penutupan masa pengajian ini terhindar dari maksiat dan terbebas dari nafsu.
Karena itu lanjutnya, selama menjelang puasa ramadhan diharapkan memperbanyak amalan dzikir, shalawat, dan membaca Al-Qur'an, sehingga dapat memanfaatkan kemuliaan puasa ramadhan, syukur kalau amal saleh ini bisa berlanjut terus selamanya.
"Kami mohon maaf jika ada kesalahan, semoga kita diberi umur panjang, kekuatan dan berkesempatan untuk berjumpa lagi dalam majelis pengajian Tafsir Al-Ibriz yang akan dimulai lagi pada Ahad tanggal 21 Syawal atau 22 Mei mendatang," ujarnya.
Perwakilan santri pengajian Al-Ibriz Abdul Mujib sebelumnya dalam acara ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada kiai Haris bersama Pengasuh Pesantren Al-Itqon lainnya KH Ubaidullah Shodaqoh (Rais PWNU Jateng) dan KH Sholahudin Shodaqoh bersama dzuriyahnya yang selama ini dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan kepada jamaah dan santri pengajian Al-Ibriz
Selain itu ujarnya, juga disampaikan terima kasih kepada masyarakat di sekitar pesantren yang setiap hari Ahad terganggu dan terusik kenyamanan dan ketenangannya karena halaman rumah dan lahan-lahan kosong lainnya dijadikan parkir kendaraan besar maupun kecil para jamaah yang ikut ngaji.
"Sekaligus kami sampaikan permohonan maaf kepada romo Kiai Haris bersama keluarga dan masyarakat di lingkungan pesantren apabila jamaah pengajian Ahad pagi ada kesalahan dan perilaku yang berkenan," pungkasnya.
Penulis: Samsul Huda
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
6
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
Terkini
Lihat Semua