Nasional

Pj Gubernur Jateng Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Longsor Pekalongan

Kamis, 23 Januari 2025 | 15:00 WIB

Pj Gubernur Jateng Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Percepat Penanganan Longsor Pekalongan

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam rapat koordinasi penanganan bencana di lokasi pada Rabu (22/1/2025). (Foto: Pemprov Jateng)

Pekalongan, NU Online Jateng

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Kabupaten Pekalongan untuk mempercepat pencarian korban hilang dan penanganan bencana longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono.


Permintaan ini disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan bencana di lokasi pada Rabu (22/1/2025). "Dalam beberapa waktu ke depan, perlu ada operasi TMC lagi di Jawa Tengah. Hujan satu pekan terakhir cukup lebat dan intensitasnya tinggi," ungkap Nana Sudjana dalam rilis website jatengprov.go.id.


Hingga Rabu pukul 18.20 WIB, korban meninggal yang ditemukan mencapai 21 orang, dengan enam korban lainnya masih dalam pencarian. Tim gabungan terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Satpol PP, dan relawan, yang totalnya mencapai 550 personel, fokus pada pencarian korban, membuka akses jalan, serta memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.


“Fokus penanganan adalah korban dan pencarian (korban) hilang. Kita sudah melakukan langkah pencarian korban, dengan personel gabungan yang ada,” kata Nana.


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyalurkan bantuan senilai Rp207 juta, sementara BNPB menyalurkan Rp289 juta. Selain itu, operasi TMC akan dilakukan mulai Kamis (23/1/2025) selama sepekan guna mengurangi curah hujan ekstrem yang menghambat pencarian.


Nana juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga Februari. 


"Kita minta masyarakat di wilayah rawan bencana banjir dan longsor diungsikan ke tempat aman," ujarnya.


Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto menegaskan bahwa pencarian korban akan terus dilakukan hingga seluruhnya ditemukan, meskipun melebihi waktu standar 7x24 jam, sesuai permintaan keluarga korban. Operasi modifikasi cuaca diharapkan dapat mempermudah akses pencarian dan mencegah bencana susulan.


“Besok sudah mulai dilaksanakan operasi modifikasi cuaca di Pekalongan. Satu-dua hari sampai seminggu ke depan agar tidak terjadi cuaca ekstrem, sehingga pencarian tidak terganggu,” jelasnya.


Bupati Pekalongan telah menetapkan masa tanggap darurat selama dua minggu untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.