Regional

Banjir dan Longsor di Pemalang: Ruas Jalan Desa Wisnu Retak dan Patah

Kamis, 23 Januari 2025 | 09:00 WIB

Banjir dan Longsor di Pemalang: Ruas Jalan Desa Wisnu Retak dan Patah

Banjir dan longsor di Pemalang (Foto: Istimewa)

Pemalang, NU Online Jateng

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Pemalang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah bencana, termasuk banjir dan tanah longsor. Salah satu dampaknya terlihat di ruas jalan Desa Wisnu, penghubung menuju Desa Majakerta, yang mengalami retak dan patah akibat pergerakan tanah.


Bupati Pemalang Mansur Hidayat, bersama Dandim 0711/Pemalang, Kapolres, dan Kajari langsung meninjau lokasi tersebut pada Selasa (21/1/2025). Ia mengungkapkan bahwa perbaikan jalan akan menggunakan konstruksi yang lebih kuat untuk mencegah kerusakan serupa di masa depan.


“Nanti kita evaluasi dengan konstruksi yang berbeda, dengan tiang pancang dan plat beton,” ujar Mansur. 


"Kita akan membeton, karena kalau diaspal pasti akan pecah," lanjutnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Pemalang, Andri Adi, menjelaskan bahwa pergerakan tanah di ruas jalan Desa Wisnu menuju Watukumpul disebabkan oleh curah hujan tinggi dan kontur tanah yang labil.


“Akibat hujan yang lebat, terjadi pergeseran tanah yang merusak jalan hingga membuat jalur mobil lumpuh,” jelas Andri. Peristiwa ini terjadi pada Senin malam (20/1/2025) sekitar pukul 21:30, ketika jalan mulai retak dan patah disertai longsor.

Andri menyarankan warga yang akan bepergian ke Watukumpul menggunakan jalur alternatif melalui Randudongkal-Belik-Watukumpul. Sementara itu, pihaknya sedang mengupayakan jalur darurat untuk kebutuhan masyarakat, khususnya pengguna sepeda motor dan anak sekolah.


“Nanti akan kita buat jalur darurat untuk kebutuhan ekonomi kecil, seperti sepeda motor dan sepeda anak sekolah,” ucapnya.


Untuk jalur mobil, pembangunan akan dipertimbangkan setelah kondisi tanah dinyatakan stabil. 


"Apakah nanti akan dibuat tiang pancang atau beton memanjang, anggaran kedaruratan seperti Belanja Tidak Terduga (BTT) akan diupayakan jika memungkinkan," tandas Andri.

Penulis: Teguh Ristawan