• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

PBNU: Perbedaan Pendapat itu Bagian dari Keistimewaan NU

PBNU: Perbedaan Pendapat itu Bagian dari Keistimewaan NU
Kegiata halaqah fiqih peradaban II di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Huda)
Kegiata halaqah fiqih peradaban II di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Huda)

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mahbub Ma'afi mengatakan, banyaknya perbedaan pendapat para ulama NU itu merupakan kelebihan dari NU. 


"Itu menunjukkan bahwa kita mempunyai kader-kader yang luar biasa," ujar KH Mahbub Ma’afi Ramadan pada acara Halaqah Fiqih Peradaban II di Pesantren Nurul Huda Gembong, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (9/12/2023).


Disampaikan, beberapa perbedaan pendapat dari hasil Bahtsul Masail di tiap Wilayah itu justru keistimawaan bagi NU, berarti di NU masih banyak mempunyai orang-orang yang alim.


"Kita harus bangga dengan beragam pendapat yang muncul dalam forum bahtsul masail, itu menandakan di NU kaya akan para cendekiawan,” ucapnya menjawab salah satu penanya terkait beragamnya pendapat dari hasil bahtsul masail.


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah HM Muzamil menekankan kembali terkait relasi NU dengan Pemerintah. “NU memang dinamis dengan pemerintahan. Kalau dengan negara sudah jelas, NKRI harga mati,” tegasnya.
 

NU lanjutnya, mengurusi bab diniyah bukan sebatas keagamaan saja. Tetapi juga mengurus pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Karena, itu merupakan tanggung jawab NU. Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh pernah menjelaskan 'Seandainya negara kurang mampu mengurus orang miskin, maka itu merupakan tanggung jawab oleh ulama'.

 

 

”Dan itu termasuk suatu ibadah muamalah, dan itu Nahdlatul Ulama harus sanggup dan siap melaksanakan," terangnya.


PWNU Jateng mengapresiasi pula langkah dari PCNU Kabupaten Pekalongan yang telah membangun kampus ITSNU Pekalongan. "Karena, membangun kampus berbagis teknologi bisa mencetak penerus-penerus NU yang akan menguasai sains dan teknologi," ungkapnya.


Halaqah Fiqih Peradaban II di Kabupaten Pekalongan dihadiri 100 peserta dengan audiece dari Rais PCNU Kabupaten Pekalongan KH Saiful Bahri, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslikh Khudlori, beserta jajaran pengurus tanfidziyah, dan lembaga-lembaga PCNU. Pengurus MWCNU, dan Pengurus Pesantren se-Kabupaten Pekalongan.


Pengirim: Hudallah


Nasional Terbaru