Jakarta, NU Online Jateng
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama Kementerian Agama (Kemenag) RI dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI menggelar Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU).
Ketua PBNU Prof Moh Mukri menyebut, simposium nasional digitalisasi PTNU mendorong agar perguruan tinggi, baik islam maupun umum, negeri atau swasta bisa maju bersama.
"Melalui forum ini PTNU yang berjumlah 217 di seluruh Indonesia bisa maju setara dengan kampus-kampus negeri milik pemerintah maupun kampus swasta lainnya. Jangan hanya PTKIN yang maju, PTN yang maju. Tapi juga PTNU, baik yang dimiliki perkumpulan atau yayasan dzuriyah NU, akan maju bersama-sama," ujarnya.
Hal itu ditegaskan pada pembukaan Simposium Nasional Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/11/2023).
Prof Mukri menyampaikan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan pada masa ini, sebagai kebutuhan yang tak terhindarkan bagi lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi di Indonesia.
Menurutnya, di era digital seperti sekarang, aktivitas baik di dalam maupun di luar kampus harus tersebar luas dan mendapat perhatian agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami secara merata oleh semua pihak yang terlibat.
"Jangan sampai kita hanya mendengar, gelombangnya beda, spiritnya beda. Jadi kumpul-kumpul seperti ini harus diviralkan," ucapnya dilansir dari laman nu.or.id.
Ketua Panitia Simposium Nasional Digitalisasi PTNU A Luthfi menyampaikan rasa terima kasih kepada panitia dan seluruh peserta yang turut serta dalam kegiatan ini. Luthfi juga meminta para rektor perguruan tinggi negeri di bawah naungan Kemendikbud dan Kemenag untuk menjadi simbol kesediaan dalam mengawal PTNU menuju masa depan.
"Terima kasih kepada para rektor yang telah berdiri, hal ini menunjukkan kesediaan untuk mengawal. Jika ada kendala, kita bisa melapor kepada wakil ketua dan Ketua PBNU," ungkapnya.
Luthfi melaporkan, PTNU yang berada di bawah naungan PBNU yang hadir dalam acara tersebut berjumlah 118 kampus, terdiri dari 26 PTNU yang berada di bawah perkumpulan dan 92 PTNU yang berada di bawah yayasan dzuriyat tokoh NU.
Kegiatan simposium dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua PBNU Profesor Mukri, Sekretaris Jenderal Kemenag RI Prof Nizar, Ketua Panitia Pengarah Prof Dede Rosyada, Direktur Kelembagaan Kemendikbud Ristek RI Lukman, 21 rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), sejumlah rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan ratusan Rektor PTNU dari seluruh Indonesia. (*)
Terpopuler
1
Meninggalkan yang Tak Bermanfaat
2
Proyek Klinik NU Jatinegara Tegal Hampir Rampung, Fasilitas Penunjang Siap Dipasang
3
Kafilah FASI Kabupaten Tegal Siap Berlaga di Tingkat Nasional
4
GP Ansor Moga Tingkatkan Pemahaman Hukum Melalui Sosialisasi Interaktif
5
Mengenang 40 Hari wafatnya KH Abdul Bashir Hamzah dengan Peluncuran dan Bedah Buku
6
Semarakkan Hari Santri 2024, MWCNU Suradadi Tegal Agendakan Berbagai Kegiatan Keagamaan dan Kebudayaan
Terkini
Lihat Semua