• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Nasional

NU Jateng: PMII di Dalam atau di Luar NU Tidak Masalah

NU Jateng: PMII di Dalam atau di Luar NU Tidak Masalah
Kegiatan PKL PMII Jateng di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Kegiatan PKL PMII Jateng di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Magelang, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdl Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menyampaikan, tidak masalah apakah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mau bergabung dengan NU, atau mau independen, atau interdependen tidak akan masalah asalkan secara akidah, fikrah, dan amaliyah masih merujuk pada para masyayikh dan kiai-kiai NU. 


"Karena habitatnya PMII merupakan organisasi kemahasiswaan yang berkarakter keislaman dan keindonesiaan yang berbintang sembilan," tegas Muzamil dalam acara Pendidikan Kader Lanjutan (PKL) PMII yang diselenggarakan Pengurus Koordinator Cabang Jateng di Magelang, Sabtu (18/6).


Menurutnya, makna filosofis bintang sembilan itu sama maknanya dengan bintang sembilan pada logo NU yakni melambangkan Wali Songo. "Ringkasnya Wali Songo adalah Auliya ahlussunah wal jamaah yang berpegang teguh pada sunah-sunah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dengan jalan bermadzhab pada imam madzhab yang indah dan muktabar," jelasnya.


Dia menjelaskan, setiap ulama hidup pada masanya. Namun mereka dihubungkan oleh rabithah ruhaniyah yang sangat kuat khususnya tentang akidah, syariah, dan akhlakul karimah.


"Seorang ulama disebut sebagai kekasih Allah Taala karena keikhlasan dan keistiqamahan mereka dalam mencerdaskan, mengajarkan kitab, dan hikmah kepada ummat. Dan ini bisa diketahui setelah mereka wafat. Kalau masih hidup tentu identitas kewaliannya masih disembunyikan dan tidak banyak diketahui oleh publik," terangnya.


Karena itu lanjutnya, PMII akan bisa menjadi generasi penerus perjuangan ulama kalau PMII tetap mau mengunjungi majelis ilmu dari para ulama. "Jadi seyogyanya anggota PMII tidak jauh-jauh dari ulama," pintanya.


Sebagaimana dijelaskan oleh Rais Aam PBNU hasil Muktamar ke-27 Mbah Kiai Achmad Shiddiq, ulama di kalangan NU berkarakter muwahid atau selalu mengesakan Allah Taala. Konsekwensinya selalu memposisikan diri mereka sebagai hamba Allah SWT,   faqih atau memahami kemaslahatan hidup di dunia, dan akhirat guna menjalankan syari'at, serta sufi atau mengamalkan tasawuf agar dapat menjalankan al-ihsan secara ikhlas dan istiqamah.


"Selama kita sebagai umat mengikuti jalan hidup tersebut, Insyaallah akan menjadi bagian dari jamaah mereka. Bukankah di kemudian hari seseorang akan dikumpulkan bersama orang-orang yang dicintainya?," pungkasnya.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru