• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 11 Mei 2024

Nasional

NU Jateng: Nahdliyin Telah Kembangkan Pertanian Organik Sejak Lama

NU Jateng: Nahdliyin Telah Kembangkan Pertanian Organik Sejak Lama
Kegiatan temu kader penggerak pertanian NU se-Jateng di Temanggung (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Kegiatan temu kader penggerak pertanian NU se-Jateng di Temanggung (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Temanggung, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menegaskan, pengembangan pertanian organik sebenarnya telah dilakukan sejak lama oleh para petani terdahulu sebelum ditemukan pupuk kimia sintetis. 


"Setelah sekian lama menggunakan pupuk kimia sintetis, kita para petani kembali menggunakan pupuk organik buatan sendiri sebagai bentuk rasa syukur atas ketersediaan barang alami yang tersedia di lingkungan masing-masing," ujarnya dalam Rembug Petani dan Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Jawa Tengah di KBIH NU Babussalam Temanggung, Sabtu (5/8/2023).


Disampaikan, setelah membuat dan menggunakan pupuk organik buatan sendiri, kesuburan tanah pertanian dapat kembali pulih. "Dengan ketersediaan bahan baku yang ada dari peternakan milik petani maka biayanya dapat relatif murah, namun dengan hasil yang maksimal lebih baik, dan menyehatkan," ucapnya.


Ketua LPPNU Jawa Tengah KH Suroso Abdurrozaq menyampaikan apresiasi terhadap para petani yang telah mengikuti Pelatihan Kader Penggerak Pertanian Organik NU (PKPPNU) yang diselenggarakan oleh LPPNU Wilayah dan Cabang se-Jateng. 


"Jumlah kader memang terbatas namun telah menunjukkan kualitas produk pertanian organik yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan masyarakat," terangnya.
 


Dikatakan, hasil pertanian organik seperti beras sehat telah disertifikasi oleh Kadang Tani Sarwo Tulus. "Produksi pertanian organik seperti Beras Sehat Blora, Beras Rojolele Klaten, Pupuk Cair Al-Mabruk, dan lainnya telah disertifikasi sesuai prosedur yang ada," ungkapnya.


Ketua Kadang Tani Sarwo Tulus KH Mustofa menjelaskan, secara kelembagaan telah disepakati ketentuan Kadang Tani Sarwotulus. "Alhamdulillah kesepakatan bersama telah dilakukan berupa Anggaran Dasar Kadang Tani Sarwotulus dan aturan turunannya," bebernya.


Kesepakatan tersebut lanjutnya, berlaku setelah dilakukan sosialisasi. Jadi terdapat ketentuan peralihan bahwa kepengurusan Kadang Tani Sarwotulus disahkan oleh Pengurus besar.


"Sedangkan kepengurusan Lembaga Pengembangan Pertanian disahkan oleh kepengurusan NU sesuai dengan tingkatannya," katanyua.


Pimpinan Rembug Petani yang dipimpin Sekretaris LPPNU PWNU Jateng KH Muhlasin telah menyepakati rencana tindak lanjut seperti pelatihan pertanian organik dan berbagai program kerja guna dilaksanakan secara berkesinambungan.


Rembug Petani Jawa Tengah diikuti oleh LPPNU Cabang dan para Kadang Tani Sarwotulus se-Jateng sekitar 600 kader berlangsung sejak Sabtu (5/8/2023) hingga Ahad (6/8/2023) diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi untuk kemajuan dan kesejahteraan petani NU di Jateng.


Pengirim: Insan al-Huda


Nasional Terbaru