• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Ketum PBNU Tegaskan Internal NU Harus Berubah

Ketum PBNU Tegaskan Internal NU Harus Berubah
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) di acara ngaji perkum di Solo (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (tengah) di acara ngaji perkum di Solo (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Solo, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan perlunya perubahan pada internal Nahdlatul Ulama (NU) karena masyarakat sudah berubah. 


"Kita butuh perubahan karena tuntutan masyarakat juga sudah berbeda. Bagaimana pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi harus ditata sedemikian rupa, sehingga masyarakat membutuhkan kehadiran NU," tagasnya dalam Silaturahim dan Ngaji Perkum NU di UIN Raden Mas Said Surakarta, Sabtu (12/8/2023).


Gus Yahya panggilan akrabnya berharap agar pengurus dan kader NU dapat meningkatkan kapasitas. "Kita membutuhkan orang yang mengurus NU memiliki kapasitas dan standar kompetensi yang baik sehingga dapat memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.


Disampaikan, verifikasi dan validasi atau verval terhadap kepengurusan NU pada tingkat Majelis Wakil Cabang dan Ranting NU perlu dilakukan sebagaimana amanat Muktamar dan Konferensi Besar NU. 


"Verval ini bukan untuk gagah-gagahan atau menggantikan pengurus yang sudah ada, melainkan guna meneguhkan prosedur dan administrasi Jamiyah NU berjalan dengan baik," ucapnya.
 


NU lanjutnya, bukan merupakan faksi politik, melainkan fakta demografi. "Banyak orang menjabat pada jabatan politik bukan karena NU, melainkan karena kapasitas pribadinya dibutuhkan mengemban amanat pada jabatan politik, seperti partai politik dan kepercayaan dari presiden sehingga diangkat menjadi pembantu presiden atau menteri," ungkap Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh Rembang itu. 


Karena itu menurut Gus Yahya, bangunan konstruksi NU perlu diubah dari budaya politik praktis menjadi tradi menjalankan ri'ayatul ummah.


Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni yang memimpin dialog pada acara 'ngaji perkum' menyampaikan, Muktamar NU ke-34 memberikan mandat yang besar untuk melakukan perubahan kinerja jamiyah yang lebih baik. 


"Muktamar memberikan mandat kepada kita semua tidak hanya PBNU, namun juga mandat yang harus dilakukan para pengurus sampai di tingkat Ranting dan Anak Ranting," pungkasnya.


Acara yang dihadiri oleh PWNU Jateng, PCNU dan MWCNU se-eks Karasidenan Surakarta ditutup dengan doa oleh Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh.


Pengirim: Insan Al-Huda


Nasional Terbaru