• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Regional

Ketua PCNU Solo Ajak Nahdliyin Perkuat Dakwah Digital

Ketua PCNU Solo Ajak Nahdliyin Perkuat Dakwah Digital
Ketua PCNU Kota Solo KHM Masyhuri (Foto: NU Online Jateng/Firdaus)
Ketua PCNU Kota Solo KHM Masyhuri (Foto: NU Online Jateng/Firdaus)

Solo, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo KHM Mashuri menegaskan, di momen 1 Abad NU, pengurus untuk bermuhasabah diri dan mengejar pola profesional dalam berjamiyah dan berjamaah. 


"Termasuk peduli terhadap dakwah media. Sebesar apapun kegiatan, jika tidak dipublish ke media, maka tidak akan diketahui oleh khalayak luas," ujarnya.


Pernyataan ini disampaikan pada acara Silaturahim - Konsolidasi Penulis NU dan Pesantren Indonesia, di Hotel Novotel Solo, Jalan Slamet Riyadi 272, Surakarta  diinisiasi oleh Lembaga Ta'lif wan-Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU) pada Senin-Rabu (5-7/12/2022).


Menurutnya, Solo memiliki magnet yang menarik. Karena secara historis, Mataram Islam yang terakhir ada di sini. "Wajar Solo menjadi barometer dan parameter bagi umat Islam. Karena di sini banyak ulama yang berjasa pada bangsa, sebut saja Ki Ageng Enis dan Ki Ageng Sala yang dipercaya sebagai pendiri Kota Solo," terangnya saat memberi sambutan.


Diceritakan, pasca-konferensi dirinya bersama pengurus telah membentuk 13 departementasi (lembaga) yang membreakdown semua program kerja. Diakuinya, selama 3 tahun dalam kepemimpinannya, Solo menjadikan NU sebagai jamiyah yang benar-benar menyapa sampai ke akar rumput. Walaupun di sini menjadi panggung bagi kelompok-kelompok intoleran, ekstremis, dan radikalisme.





"Di saat terpilih, kami melakukan mapping dan mencari pola atau skema untuk mengantisipasi gerakan mereka. Jikalau kita tidak kuat, maka mereka punya ruang gerak. Oleh karenanya, mari kita gandeng pemerintah untuk mengubur gerakannya," ucapnya.


Tak hanya itu, terkadang dirinya menggunakan pola Amirul Mukminin Umar bin Khattab RA guna menunjukkan bahwa pengurus NU tidak main-main.


"Sering kali kami mengajak pada masyarakat agar tidak turun aspal karena terjerembab pada isu-isu agama. Sebaliknya, kami mengimbau pada pengurus agar tidak terlarut dalam euforia kebesaran NU. Yang semestinya dilakukan adalah mengejar ketertinggalan," ungkapnya.


Kiai Mashuri menyampaikan, pengurus NU harus memiliki kemapanan berpikir, pengalaman dan mental yang tangguh dalam menjalankan amanat jamiyah.


Pengirim: Firdausi


Regional Terbaru