Kedua Paslon Jateng Singgung Pembangunan Berkelanjutan, dari Kemitraan Multi-sektor hingga Rumah Layak Huni
Rabu, 30 Oktober 2024 | 21:00 WIB

Ahmad Luthfi-Taj Yasin nomor urut 02 dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi nomor urut 01. (Foto:Tangkapan layar KPU Jateng)
Septy Aisah
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin nomor urut 02 dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi nomor urut 01 menyinggung Suistainable Development Goals (SDGs) atau bisa disebut pembangunan berkelanjutan, dalam debat pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Marina Convention Centre, Semarang pada Rabu (30/10/2024).
Menanggapi pertanyaan pertama tentang SDGs mengenai kemitraan multi-sektor. Cagub dan Cawagub nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mengungkap kemitraan mempunyai peran penting dalam mewujudkan target SDGs, bahwa pemerintah provinsi tak bisa bekerja sendiri, maka diperlukan adanya kerja sama antara semua pihak untuk mewujudkan SDGs atau pembangunan berkelanjutan.
"Pemerintah provinsi tidak bisa bekerja sendiri makanya harus bekerja sama dengan pemerintah pusat hingga pemerintah desa," ucap Andika.
Selain kerjasama dengan pemerintah provinsi, ia menambahkan bahwa harus terdapat kolaborasi dengan pihak privat yang tentu lebih leluasa secara waktu periode dibanding dengan pemerintah, dikarenakan privat dapat tergerak merealisasikan tujuh belas target SDGs.
"Oleh karena itu partnership ini harus terbangun. Sama halnya ketika kita mengerjakan tugas apa pun. Bukan hanya privat, tokoh masyarakat dan semua yang punya kepentingan untuk mencapai tiap goals," ucapnya.
Cagub dan Cawagub nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin mengakui masih tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah, tepatnya terdapat 10,47 persen atau 3,70 juta warga. Mengatasi hal itu, ia menjanjikan program rumah layak huni bagi setiap Kartu Keluarga (KK) hingga pemenuhan sanitasi dasar.
"Masih ada kemiskinan kita di sekitar 10,47 persen masyarakat Jawa Tengah miskin. Artinya 3,7 (juta) masyarakat miskin di Jawa Tengah ini merupakan suatu tantangan yang harus kita lakukan," kata Lutfi.
Baginya, hal tersebut sudah sesuai dengan SDGs yang merupakan pembangunan nasional dan sudah dicadangkan oleh pemerintah pusat sejak lama. Apabila terpilih menjadi gubernur, ia menjanjikan akan memprioritaskan layanan dasar infrastruktur.
"Layanan daftar infrastruktur yang pertama bahwa di Jawa Tengah masih kurang 1,8 juta rumah kurang layak huni. Apabila kami terpilih maka akan kita berikan peningkatan 1 KK 1 rumah layak huni," ungkapnya.
Terpopuler
1
Novian Adijaya Terpilih Aklamasi sebagai Ketua PR GP Ansor Jatilaba Tegal
2
Lewat KOIN NU, PRNU Desa Cerih Jatinegara Tegal Bantu Syariah Santri Madin dan TPQ
3
PR Sukun Kudus Santuni 700 Yatim di Pati, Sinergi Kebaikan di Bulan Ramadhan
4
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
5
Tarhim Ansor di Tegal: Menebar Dakwah, Meneguhkan Bakti kepada Orang Tua
6
PMII Komisariat Gusdur Demak Resmi Dilantik, Siap Bergerak Lebih Progresif
Terkini
Lihat Semua