Hendi Akhiri Jawaban dari Gus Yasin dengan Pantun, Paparkan Soal Digitalisasi pada Pelayanan Publik
Kamis, 31 Oktober 2024 | 07:15 WIB
Abdul Khalim Mahfur
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Tengah nomor urut 1, Hendrar Prihadi (Hendi) mengakhiri jawabannya dari pertanyaan yang dilontarkan Cawagub nomor urut 2, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dengan menggunakan pantun.
Hal tersebut berlangsung pada saat segmen 4 pada debat perdana Pilgub Jawa Tengah 2024 yang digelar di Marina Convention Center (MCC), Semarang pada Rabu (30/10/2024).
Bermula saat Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) memberikan pertanyaan kepada Hendi terkait peningkatan pelayanan publik dan tata kelola birokrasi untuk menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pendapatan asli daerah merupakan salah satu sumber terbesar APBD, mas Hendi, Bagaimana strategi saudara dalam meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola birokrasi, sehingga mampu mendorong peningkatan PAD kita?,” tanya Gus Yasin.
Hendi kemudian menjawab bahwa tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi merupakan sebuah keharusan dalam pemerintahan yang modern. Dengan masyarakat yang juga sudah modern seperti saat ini, tentunya juga menginginkan pelayanan dengan cepat.
“Maka kami pernah terapkan, Kami punya pengalaman bahwa untuk menjalankan itu, kita memakai tools tambahan perlengkapan di mana digitalisasi bisa diterapkan untuk kemudian bisa membuat pelayanan publik bisa menjadi semakin cepat,” ujar Hendi.
Saat Hendi menjabat sebagai Wali Kota Semarang, ia menceritakan bahwa pernah menerapkan pada 2013. Dengan menerapkan tools ini, maka pelayanan publik akan dapat dilakukan secara digital.
“Sehingga di dalam fungsi controlling, e-control, monef, kami kemudian bisa ikut mendapatkan masukan dari masyarakat. Nah maka yang terjadi adalah muncul lah Efisiensi dan efektivitas,” ujarnya.
Namun demikian, jawaban yang dipaparkan oleh Hendi belum dirasa cukup memenuhi pertanyaan Gus Yasin. Pasalnya, pertanyaan yang ditanyakan adalah bagaimana upaya Hendi dalam memberikan pelayanan untuk meningkatkan PAD.
Saat itu perdebatan mulai terjadi. Hendi yang merasa telah menjawab pertanyaan tersebut meminta kepada Gus Yasin untuk tetap tenang. Untuk mencairkan suasana, Hendi lantas menyampaikan pantun.
“Rasa-rasanya saya juga sudah menjawab ya, dengan e-goverment itu, itu membuat orang kemudian tidak perlu tatap muka, karena tidak perlu tatap muka, maka kemudian tidak mungkin tidak ada potensi Korupsi atau kebocoran,” ujarnya,
“Jadi, Gus Yasin, menurut saya jawabannya saya kasih pantun saja, Gus Yasin. Debat bukan ajang menjatuhkan, jangan marah-marah kalau berbeda pendapat, mari kita jaga persatuan, bersama kita bangun Jawa Tengah Perkasa,” kata Hendi dengan berpantun.
Untuk diketahui, debat terbuka menjadi ajang pengenalan profil, visi, misi dan program kerja dari masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Debat perdana ini mengusung tema ‘Tata Kelola Pemerintahan: Kepemimpinan dan Reformasi Birokrasi Menuju Jawa Tengah dengan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel’.
Terpopuler
1
Masjid di Jalur Mudik Diminta Buka 24 Jam, Dukung Pemudik dan Program Khataman Al-Qur’an Nasional
2
Baju Lebaran: Anjuran atau Hanya Tradisi?
3
LFNU Kabupaten Tegal Bersama Santri Verifikasi 19 Titik Arah Kiblat
4
Gus Nasrul: Banyak Penceramah Agama yang Justru Wajib Diceramahi
5
Pemprov Jateng Gandeng 44 Perguruan Tinggi Percepat Capaian Program Pembangunan
6
Pesan Gus Adib Lirboyo untuk Santri Safari Ramadan: Utamakan Akhlakul Karimah
Terkini
Lihat Semua