• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Habib Luthfi: Ulama, TNI, dan Polri Jangan Dipisahkan sampai Kapanpun

Habib Luthfi: Ulama, TNI, dan Polri Jangan Dipisahkan sampai Kapanpun
Rais Aam Jatman Habib Luthfi bin Yahya di acara Silatnas Ulama, TNI, dan Polri di Gedung Aswaja Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Rais Aam Jatman Habib Luthfi bin Yahya di acara Silatnas Ulama, TNI, dan Polri di Gedung Aswaja Kota Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengatakan, hubungan harmonis antara ulama, TNI, dan Polri yang selama ini telah terjalin dengan baik harus tetap dijaga sampai kapanpun.


"Selagi Indonesia ada, saya yakin ulama, TNI, dan Polri menyatu semakin akrab dan dekat, Insyaallah NKRI akan semakin kuat," tegasnya.


Hal itu disampaikan Habib Luthfi pada acara silaturahim Ulama, TNI, dan Polri yang dihelat Jatman di Gedung Aswaja Jl Sriwijaya 2 Kota Pekalongan, Sabtu (21/10/2023).


Disampaikan, kegiatan silaturahim yang dihelat setiap tahun semata-mata untuk menjalin kekompakan dan saling memberikan masukan bertujuan untuk memikirkan bukan Indonesia saat ini saja, akan tetapi juga Indonesia ke depan.
 


"Karena tantangan demi tantangan bangsa ini bukan semakin kecil justru semakin besar semuanya, maka semuanya harus kompak untuk memperkokoh pertahanan dan ketahanan nasional baik ideologi, pendidikan, maupun pertanian," ujarnya.


Menurutnya, Indonesia adalah negara besar. Tidak ada partai manapun yang besarnya melebihi Indonesia. Dirinya menyilahkan partai yang ada di republik ini pasang bendera sebanyak-banyaknya. "Akan tetapi merah putih tetap satu, tolong jangan diubah-ubah," pintanya.


Dikatakan, silaturahim yang rutin diselenggarakan semata-mata untuk menegaskan bahwa ulama, TNI, dan Polri adalah bagian dari pertahanan dan ketahanan nasional


"Jadi ini menjadi bagian dari tugas kami menjaga NKRI dan akan terus digelorakan di berbagai tempat. Jadi tidak hanya di Pekalongan saja," ucapnya kepada NU Online Jateng di sela-sela acara silaturahim.


Kekuatan ulama, TNI, dan Polri lanjutnya, adalah hal yang sangat luar biasa pada bidangnya masing-masing. "Yang disebut pertahanan dan ketahanan tidak hanya mengangkat senjata saja, akan tetapi bidang pendidikan, ekonomi. dan pertanian juga bagian dari pertahanan Indonesia," terangnya.
 


Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jatman KH Masyhudi menjelaskan, kegiatan silaturahim di Gedung Aswaja diikuti tidak kurang dari 1000 peserta dari berbagai unsur yakni para ulama, anggota TNI maupun Polri, serta tamu umum.


"Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar hingga akhir kegiatan," pungkasnya.


Silatnas bertema 'bela negara' menghadirkan narasumber Direktur Pencegahan BNPT Prof Irfan Idris berbicara tentang mensinergikan langkah pencegahan radikalisme dan terorisme guna merawat Indonesia dan Kasubdit Lindik Ditpelneg Ditjen Poltan kemenhan Kolonel Marinir Rackmat Djunaidy membahas tentang menyatukan langkah dalam bela negara guna merawat Indonesia jaya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony
 


Nasional Terbaru