• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Nasional

Gus Yahya: Saya Sengaja Pakai Celana biar Kelihatan Eksekutif

Gus Yahya: Saya Sengaja Pakai Celana biar Kelihatan Eksekutif
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan pengarahn kepada Peserta Muskerwil NU Jateng di Pesantren Al-Musyaffa Kendal (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan pengarahn kepada Peserta Muskerwil NU Jateng di Pesantren Al-Musyaffa Kendal (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Kendal, NU Online Jateng
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, sejak dirinya ditugasi menjadi ketua Umum PBNU menyatakan cuti jadi kiai. Dirinya mengaku akan fokus dalam tugasnya berkhidmat di NU dengan tidak menerima undangan pengajian pengajian.


"Maka penampilan saya ke mana-mana ya pakai celana biar kelihatan eksekutif, bukan sebagai kiai yang selalu pakai sarung," ujarnya.


Hal itu disampaikan Gus Yahya pada acara Musyawarah Kerja Wilayah Nahdlatul Ulama (Muskerwil) NU Jawa Tengah di Pesantren Al-Musyaffa Sudipayung, Ngampel, Kabupaten Kendal pada Ahad (29/10/2023).


Disampaikan, penampilannya di berbagai kesempatan menggunakan celana biar tidak dianggap sebagai kiai selama memimpin NU. Karena menurutnya, sebagai Ketua Umum PBNU dalam banyak persoalan harus rembugan dengan berbagai macam pihak mengenai berbagai hal, termasuk masalah-masalah yang cukup di bahas pada level tanfidziyah.


"Hal ini dilakukan agar para pihak tidak sungkan rembugan dengan Ketum PBNU dan saya tidak punya hambatan mental termasuk dalam hal tawar menawar itu sangat pantas dilakukan oleh level eksekutif," terangnya.
 


Dijelaskan, PBNU sedang memasuki agenda paket ketiga. Di mana sebelumnya telah dilaksanakan perihal tata laksana organisasi yang menyangkut tata aturan, standar operasoinal prosedur dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan organisasi, termasuk verifikasi dan digitalisasi.


"Alhamdulillah programnya terus dijalankan dan meski diakui masih banyak kekurangan. Namun demikian, semuanya on progres termasuk dalam bidang kaderisasi," ucapnya.


Saat ini lanjutnya, program NU pada periode memasuki agenda ketiga, yaitu membangun pola kegiatan organisasi yang berorientasi yang melibatkan banyak warga. Apalagi berdasarkan survei LSI orang yang mengaku NU sudah ada 56,9% pada tahun 2023.


"Maka untuk melaksanakan hal itu semua, PBNU saat ini telah membentuk Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dengan tim pengampu yakni H Joko Widodo, KH Mustofa Bisri, KH Miftachul Akhyar, KH Ma'ruf Amin, dan Hj Sita Nuriyah Abdurrahman Wahid," kata Gus Yahya yang juga Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibien Leteh, Rembang itu.


Pengasuh Pesantren Al-Musyaffa KH Mukhlis Msyaffa menyampaikan, kehadiran Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf di tengah-tengah warga NU sangat dinantikan, khususnya di Kabupaten Kendal.


"Warga NU Kendal khususnya sangat haus akan berbagai siraman informasi dari cucu guru saya yakni Mbah Bisri Mustofa," ucapnya.


Oleh karena itu, mohon maaf atas segala kekurangan berbagai fasilitas seperti kipas angin, AC, dan lain-lain sehingga tamu-tamu dari berbagai daerah di Jawa Tengah kurang nyaman, kepanasan, dan lain-lainnya.


"Mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas kekurangnyamanan para tamu," upungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru