• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Nasional

Di Majelis Kliwonan, Habib Luthfi Jelaskan tentang Sabar

Di Majelis Kliwonan, Habib Luthfi Jelaskan tentang Sabar
Habib Muhammad Luyhfi bin Yahya (Foto: Dok)
Habib Muhammad Luyhfi bin Yahya (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menjelaskan tentang sabar. Disampaikan, ada tiga pembagian sabar yakni sabarnya orang awam, sabarnya orang khusus, dan sabarnya orang khususil khusus. 


"Pertama, sabarnya orang biasa (awam) yakni hendaknya bersabar untuk tidak berbuat maksiat. Artinya, orang itu tidak boleh bermaksiat begitu saja menuruti nafsunya. Tapi harus ingat dengan kearifan yang diajarkan oleh gurunya," ujarnya.


Demikian itu disampaikan Habib Luthfi dalam Majelis Dzikir dan Ta'lim Jumat Kliwon di Kanzus Sholawat Kota Pekalongan yang juga dihadiri puluhan ulama Sufi Internasional pada Jumat (1/9/2023). 


Menurutnya, jika tidak dengan sabar, sama saja dengan kita menyiram api dengan minyak. Kesabaran ibarat air yang bisa memadamkan keinginan nafsu yang diibaratkan sebagai api. "Kedua, sabarnya orang khusus yakni sabar dalam menjalankan taat kepada Allah Taala," terangnya.


Misalnya lanjut Habib Luthfi, ketika seseorang minta kepada Allah Taala lama sekali tidak diberi atau tidak dikabulkan. Apakah itu akan menambah ketaatan atau tidak, begitu seterusnya sampai benar-benar diakui ketaatannya kepada Allah. 


"Kalau sudah benar-benar taat, kumantil hatinya kepada Allah Taala. Barulah dikasih semua apa yang diminta hamba tadi," ujar Ketua Forum Sufi Dunia itu. 
 


Kendati demikian, pada tingkat yang lebih tinggi imbuh Habib Luthfi, justru orang-orang khususil khusus akan takut kalau dikasih oleh Allah Taala. Para beliau takut kalau adanya pemberian itu menghilangkan jatah mereka kelak di akhirat. 


"Tapi ini tidak untuk ditiru bukan maqam kita. Ini hanya menyampaikan saja, kalau ada orang-orang yang justru takut kalau diberi nikmat oleh Allah Taala," katanya. 


Pada kesempatan itu hadir pula beberapa ulama sufi dari 37 negara. Seperti Mesir, Lebanon, Libya, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan sebagainya. Habib Luthfi merasa terhormat atas kedatangan para ulama sufi dunia itu ke Pekalongan, Indonesia. 


Para ulama sufi dunia itupun secara bergantian menyampaikan pidatonya di Majelis Dzikir Ta'lim dan Shalawat Jumuah Kliwon. Masing-masing juga menyampaikan kekagumannya terhadap hubungan ulama, umara, dan umat beragama di Indonesia. 


Kontributor: M Farid


Nasional Terbaru