Rektor Unisvet Semarang Dorong Dosen Tulis Karya Ilmiah di Jurnal Internasional
Semarang, NU Online Jateng
Para dosen di lingkungan Universitas Ivet (Unisvet) Semarang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas diri terutama dalam penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal-jurnal bereputasi internasional.
Rektor Unisvet Prof Rustono mengatakan karena itulah para dosen di lingkungan Unisvet selalu didorong untuk meningkatkan kualitas dalam penulisan karya ilmiah, harapannya agar karyanya layak dipublis pada jurnal bereputasi internasional.
"Publikasi karya ilmiah dosen di jurnal bereputasi internasional menjadi salah satu indikator dalam penentuan kualitas dan peringkat perguruan tinggi (PT)," kata Prof Rustono melalui siaran pers Humas Unisvet yang diterima NU Online Jateng, Senin (24/10/2022).
Prof Rustono yang juga Ketua Dewan Pendidikan Jawa Tengah mengatakan hal itu saat membuka kegiatan pelatihan penulisan jurnal bereputasi internasional untuk dosen di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Prodi PG PAUD) secara luring di Hotel Grasia dan daring melalui Zoom selama 2 hari mulai hari Senin-Selasa (17-18/10/2022).
Menurutnya, semakin banyak jumlah publikasi internasionalnya dan semakin baik kualitasnya maka semakin tinggi peringkatnya. Untuk itu lanjutnya, kemampuan dosen dalam menulis karya ilmiah dan mempublikasikannya pada jurnal internasional perlu ditingkatkan secara berkesinambungan.
Humas Unisvet Ridlo menjelaskan, kegiatan yang diselenggarakan Tim Task Force Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Unisvet merupakan rangkaian hibah yang diterima oleh Prodi PG Paud yang di manfaatkan untuk peningkatan kompetensi dosen dan peningkatan mutu prodi di Unisvet, terutama Prodi PG Paud.
Dikatakan, penulisan jurnal bereputasi Internasional merupakan salah satu komponen yang dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan akademisi dosen, selain itu juga untuk peningkatan mutu prodi.
"Dalam kegiatan ini Tim Task Force PKKM Unisvet menghadirkan dua narasumber dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Ir Dyah Rini Indriyanti dan Dr Arif Widiyatmoko," pungkasnya. (*)
