• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Dinamika

Peringati Maulid Nabi, Masjid Kranji Pekalongan Gelar Khitanan Massal

Peringati Maulid Nabi, Masjid Kranji Pekalongan Gelar Khitanan Massal
Arak-arakan kembang bagian dari kegiatan peringatan Maullid Nabi yang dihelat Pengurus Masjid Jami' Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Aufa)
Arak-arakan kembang bagian dari kegiatan peringatan Maullid Nabi yang dihelat Pengurus Masjid Jami' Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Aufa)

Pekalongan, NU Online Jateng
Memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah, Pengurus Masjid Jami Kranji, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan Klinik Pratama Nurul Anam mengadakan khitanan massal dan pengajian umum di Masjid Jami Kranji, Selasa (19/10).

 

Sesepuh Kranji KH Afnan Chafidh mengatakan, tradisi khitanan massal pada saat peringatan maulid nabi sudah ada sejak tahun 1950-an dan Kampung Kranji menjadi pelopor di Kabupaten Pekalongan.

 

"Alhamdulillah sampai saat ini rutinan yang sudah berjalan pulhan tahun masih dipertahankan oleh generasi penerus Pengurus Masjid Jami' Kranji," terangnya.

 

Ketua Ansor Kranji Ustadz Thoriqul Huda menyampaikan, gelaran khitanan massal tahunan selain sebagai bentuk nguri-uri budaya juga merekatkan silaturahim antarwarga. "Bahkan warga Kranji yang berada di luar kota menyempatkan pulang kampung untuk mengikuti kegiatan ini," ucapnya. 

 

Terbang Jawa ikut menyemarakkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di Masjid Jami' Kranji, Kabupaten Pekalongan (foto: Aufa)

 

Ketua panitia khitanan massal Ustadz Sugeng Kurniawan kepada NU Online Jateng menjelaskan, khitanan massal tahun 1443 Hijriyah diikuti oleh 40 anak usia sekolah dasar. Mereka yang menjadi peserta khitan tidak hanya warga Kranji, tapi juga datang dari warga luar Kranji, seperti Langkap, Gembong, Rowocacing, dan Kota Pekalongan.

 

"Khitanan massal sudah menjadi tradisi masyarakat Kranji sejak dulu. Hikmah dan manfaatnya sangat terasa karena maulid nabi tidak sekadar menjadi kegiatan seremonial tapi juga ada kegiatan sosial," jelasnya. 

 

Disampaikan, rangkaian Peringatan Maulid Nabi dimulai setelah shubuh dengan pembacaan Barzanji yang diiringi oleh 'Indukan', salah satu kesenian Islami tabuh terbang yang dikemas dengan kearifan lokal, seperti suara vokalis dan ritme shalawat yang kuat nuansa Jawa.

 

"Dilanjutkan dengan prosesi khitanan massal. Kemudian disambung dengan  pembacaan kitab Dalailul Khoirot karya Syaikh Jazuli dipimpin oleh Rais PRNU Kranji Kiai Amir Raden Jundi," ucapnya.

 

Pada malam hari lanjutnya, yakni menjelang acara pengajian umum ada tradisi khas masyarakat Kranji yaitu 'arak kembang' diiringi dengan 'terbang genjring' bersama-sama dari masing-masing RW menuju Masjid Jami Kranji sebagai titik akhir.

 

"Tradisi 'arak kembang' ini adalah simbol kebahagiaan menyambut kelahiran Nabi Muhammad yang namanya harum di bumi dan di langit," ungkapnya.

 

Puncak rangkaian acara yaitu Pengajian Umum dengan pembacaan kitab Maulid Diba'i oleh para Ulama dan Habaib, juga mauidhah hasanah dari sesepuh KH Afnan Chafidh yang mengingatkan pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi di tengah krisis keteladanan hari ini.

Kontributor: Haibani Abidzarin
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru