KOPRI Raden Mas Said Sukoharjo Gelar Sekolah Islam Gender
Jumat, 11 Desember 2020 | 23:00 WIB
Sukoharjo, NU Online Jateng
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat Raden Mas Said Cabang Sukoharjo mengadakan kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG). Kegiatan SIG tersebut diikuti sebanyak 80 orang, yang berlangsung di SMPIT Al-Anis, Ngemplak, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, belum lama ini (4/12).
Dalam sambutannya, Ketua KOPRI Komisariat Raden Mas Said Ana Listiani mengatakan KOPRI mempunyai tanggung jawab dalam mencetak kader-kader yang berkualitas. Kualitas itu berupa intelektualitas, kemampuan dan kreatifitas yang harus dimiliki para kader, sesuai yang dicita-citakan organisasi.
“Mengikuti Sekolah Islam Gender, juga dengan aktif di organisasi KOPRI ini diharapkan jadi ruang pendidikan dan ruang belajar, agar masing-masing individu selalu siap ketika menghadapi kehidupan di masyarakat,” terang Ana.
Melalui kegiatan SIG Tahun 2020 ini, lanjut Ana, diharapkan dapat memberikan penyadaran bahwa pemahaman Islam dan gender sangat dibutuhkan oleh anggota PMII. Ditambahkan dia, kegiatan Sekolah Islam Gender kali ini menghadirkan enam pemateri.
Para pemateri tersebut yakni KH Husein Muhammad Cirebon yang menyampaikan materi fiqih perempuan, KH Sulhani Hermawan ( Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta) menyampaikan materi Konsep Dasar dan Hukum Islam, serta Ahmad Hafid ( Dosen Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah IAIN Surakarta) menyampaikan materi Perempuan Prespektif Al- Qur’an dan Hadist.
Selain itu ada pula Habsyah Fitri Aryani (Sekretaris PKC PMII Jawa Tengah 2020) menyampaikan materi Ke-KOPRI-an dan Citra Kader KOPRI, Rahmaddita Kurniawati (Aktivis Gender) menyampaikan materi Strategi Pengembangan Diri dan materi Sejarah Gerakan Perempuan lokal dan Kepemimpinan Perempuan dalam Islam disampaikan oleh Sahabati Siti Nur Maela ( Demisionar Ketua Cabang KOPRI Cabang Sukoharjo 2019).
Senada dengan Ana, Ketua PMII Komisariat Raden Mas Said Hamzah menyampaikan para perempuan hari ini, sudah semestinya ikut mengambil peran penting. “Sangatlah penting bagi kader PMII untuk turut membangun, mewujudkan dan mempromosikan keadilan gender melalui kebijakan, budaya dan bentuk program yang terimplementasikan di kampus maupuan di setiap sudut sekitar masyarakat,” terang Hamzah.
SIG ini juga merupakan salah satu bentuk kaderisasi formal yang harus ditempuh oleh kader-kader PMII. Dengan demikian, setelah diadakannya SIG ini, para kader penerus, siap untuk menjalankan dan mengembangkan organisasi PMII dan KOPRI, sebagai salah satu elemen organisasi mahasiswa, yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan bangsa Indonesia.
Kontributor: Firda Imah Suryani
Editor: Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
5
Ning Nawal Resmi Dikukuhkan sebagai Bunda Forum Anak Jateng, Ini Tiga Gebrakan Awalnya
6
APTIKIS Wilayah X Gelar Halal Bihalal di IAI An-Nawawi Purworejo, Dorong Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah
Terkini
Lihat Semua