• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 1 Mei 2024

Dinamika

Habib Hamid Baagil: Berkat Nabi, Semua Kesulitan Jadi Mudah

Habib Hamid Baagil: Berkat Nabi, Semua Kesulitan Jadi Mudah
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Agung Kota Semarang pada Kamis (29/10). (Foto: NU Online Jateng/Dewi Hidayati)
Peringatan Maulid Nabi di Masjid Agung Kota Semarang pada Kamis (29/10). (Foto: NU Online Jateng/Dewi Hidayati)

Semarang, NU Online Jateng

Majelis Tahtim Maulidur Rasul Masjid Agung Kota Semarang, Jawa Tengah mengadakan kegiatan peringatan Naulid Nabi Muhammad bersama para ulama, tokoh masyarakat, santri, serta masyarakat sekitar masjid pada Kamis (29/10).

 

Kegiatan yang dilangsungkan di serambi masjid ini menghadirkan Habib Hamid bin Sholeh Baagil sebagai pengisi taushiyah yang diiringi oleh rebana Laskar Shalawat Pondok Pesantren Raudlatul Qur'an (PPRQ) Kauman, Semarang.

 

Peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan pada tahun ini berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Menurut Ketua Takmir Masjid Agung Kota Semarang KH Hanief Ismail, hal ini diakibatkan adanya pandemi sehingga tidak bisa seperti biasanya.

 

"Oleh karena itu, masjid Agung Kota Semarang ini dalam suasana pandemi, dalam suasana yang kita sedang prihatin tidak melaksanakan kegiatan seperti biasa," tukasnya.

 

"Biasanya setiap bulan Rabi'ul Awwal mulai tanggal 1 hingga tanggal 12 semarak dengan bacaan-bacaan maulid dan dihadiri oleh ribuan orang yang jumlahnya lebih banyak daripada sore hari ini," tambahnya.

 

Dalam taushiyahnya, ia mengatakan bahwa jika seseorang menghadiri suatu majelis ta'lim, hendaknya ia yakin dan mantap kepada Allah Ta'ala, terlebih lagi merupakan perkumpulan maulid.

 

"Sebaik-baiknya kita ketika menghadiri majelis taklim karena kita yakin dan mantap kepada Allah Ta'ala. Habib Ali Al-Habsyi mengatakan bahwa orang-orang yang menghadiri perkumpulan Maulid itu dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah Ta'ala serta mendekatkan kita kepada Nabi Muhammad," kata Habib Hamid.

 

"Maka pada bulan Maulid ini, mari kita sama-sama meminta ampun dan bertaubat kepada Allah Ta'ala. Berkat Nabi Muhammad, hajat-hajat kita yang susah semoga bisa terkabulkan dengan mudah," lanjutnya.

 

Ia kemudian menceritakan kisah Syekh Abdul Wahid yang pada suatu ketika bermimpi dan bertemu dengan Imam Syafi'i.

 

"Syekh Abdul Wahid bertanya kepada Imam Syafi'i mengenai apa yang Allah berikan kepada Imam Syafi'i. Kemudian Imam Syafi'i menjawab sewaktu ia meninggal, ada rombongan yang siap mengaraknya hingga menuju surga,” ungkapnya.

 

"Penyebabnya bukan karena karangan kitab maupun ilmu yang Imam Syafi'i dapat. Namun karena pada saat mengarang kitab Ar-Risalah, beliau menutup kitab tersebut dengan bacaan shalawat. Ternyata itulah yang menyebabkan Imam Syafi'i dimuliakan di akhirat," imbuhnya.

 

Atas dasar itu, ia mengajak para jamaah untuk menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad di bulan Maulid ini dengan memperbanyak bacaan shalawat kepada Rasulullah serta membuktikan kecintaan tersebut.

 

"Yaitu dengan cara menghidupkan kembali sunnah-sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari dari hal terkecil, seperti makan minum menggunakan tangan kanan, masuk masjid dengan kaki kanan, masuk kamar mandi dengan kaki kiri, melepas pakaian dimulai dari tangan kiri, dan lain-lain," jelasnya.

 

"Kenapa kita harus mencintai Nabi Muhammad? Karena kalau kita cinta kepada Nabi Muhammad, beliau akan membela urusan kita di dunia dan di akhirat," pungkasnya.

 

Kontributor: Nur Laili Hidayati, Dewi Hidayati

Editor: Ahmad Hanan


Dinamika Terbaru