• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 17 Mei 2024

Dinamika

Gandeng Kemenperin RI, SMK Wali Songo Pecangaan Jepara Bentuk Wirausaha Baru

Gandeng Kemenperin RI, SMK Wali Songo Pecangaan Jepara Bentuk Wirausaha Baru
Pelatihan membatik tulis yang dihelat SMK Wali Songo Pecangaan, Jepara (Foto: NU Online Jateng/Syaiful Mustaqim)
Pelatihan membatik tulis yang dihelat SMK Wali Songo Pecangaan, Jepara (Foto: NU Online Jateng/Syaiful Mustaqim)

Jepara, NU Online Jateng
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wali Songo Pecangaan Jepara menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia (RI) dan Dinas Perindustrian Kabupaten Jepara menggelar Bimbingan Teknis Wirausaha Baru Industri Kecil Menengah (WUB-IKM) untuk klaster batik.

 

Bertempat di SMK Wali Songo, Jalan Kauman No 1 Pecangaan Jepara acara berlangsung selama 4 hari Selasa-Jumat (27-30/10). Kegiatan yang dibagi menjadi dua sesi diikuti 15 peserta terdiri dari alumni dan masyarakat umum pelaku usaha batik. 

 

Di hari pertama, dilaksanakan pembukaan via zoom meeting sekaligus pengenalan materi tentang WUB IKM. Untuk hari kedua sampai keempat adalah sesi pelatihan membatik. 

 

Kepala SMK Wali Songo Pecangaan Ardana Himawan menjelaskan, sekolahnya dipilih sebagai lokasi bimbingan teknis karena memiliki kompetensi keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil. "Yang unggulannya memang di batik tulis dan cap," jelasnya. 

 

Kegiatan tersebut lanjutnya, untuk meminimalisir angka pengangguran. Di samping itu juga untuk memberikan pengetahuan kepada peserta pengelolaan bisnis yang profesional. "Kami berharap setelah mengikuti Bimtek WUB IKM peserta bisa mengelola bisnis batik dengan lebih baik mulai dari perencanaan, proses produksi, pemasaran serta cara mengakses permodalan," harap Ardana. 

 

 

Kepala Seksi Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Kerajinan, dan Industri Aneka Kemenperin RI, Rudy Arman Sinaga mengungkapkan, produksi batik itu memerlukan proses rumit dan panjang. "Oleh karena itu sudah sepatutnya dihargai dengan harga yang tinggi, " ungkap Rudy. 

 

Rudy juga menambahkan untuk menghargai hasil karya perajin batik di beberapa instansi diwajibkan memakai batik dan diutamakan batik tulis. "Ini adalah salah satu bentuk penghargaan kepada produksi batik. Semoga ke depan produksi batik semakin berkembang dan bernilai jual tinggi," harap Rudy. 

 

Salah satu peserta, Risa menyatakan bahwa membatik merupakan kegiatan yang menyenangkan. Risa yang juga alumni SMK Wali Songo ini selain sebagai sarana untuk melestarikan budaya juga sebagai wahana untuk melatih kreativitas membatik. 

 

"Insyaallah pengetahuan dari Bimtek ini akan saya kembangkan lagi utamanya kreativitas membatik," pungkasnya. 

 

Kontributor: Syaiful Mustaqim 
Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru