Merasakan Kedamaian di Pesantren Ramadan Lansia Masjid Agung Demak
Sabtu, 8 Maret 2025 | 05:00 WIB
Demak, NU Online Jateng
Bagi sebagian lanjut usia (lansia), bulan Ramadan menjadi momen untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini dirasakan oleh 127 santri dan santriwati lansia yang mengikuti Pesantren Ramadan di Masjid Agung Demak (MAD). Mereka datang dari berbagai daerah, bahkan ada yang berasal dari luar Jawa, demi bisa menikmati suasana ibadah yang khusyuk dan nyaman di lingkungan masjid bersejarah ini.
Salah satu peserta, Farida (63) asal Guntur, Demak, mengaku telah mengikuti pesantren ini selama lima tahun, meneruskan kebiasaan ibunya yang sudah menjadi santriwati di sini selama 16 tahun.
"Dulu ibu saya yang selalu ikut, sekarang saya dan suami melanjutkan. Setiap tahun suasana di sini semakin baik, lebih tertata, dan lebih nyaman," ujarnya kepada NU Online Jateng Kamis (6/3/2025).
Lain halnya dengan H Asria (64) dari Morodemak yang awalnya sempat tidak mendapat tempat karena kuota penuh.
"Saya pikir tidak akan bisa ikut karena sudah ditutup, tetapi Alhamdulillah ada yang mengundurkan diri, jadi saya dihubungi dan bisa bergabung. Saya senang sekali di sini, dari bangun tidur sampai tidur lagi semua diisi dengan ibadah. Fasilitasnya juga sangat nyaman," tuturnya.
Kegiatan dan Fasilitas Pesantren Ramadan
Sejak 1 Maret hingga 27 Maret 2025, para santri dan santriwati lansia menjalani berbagai kegiatan keagamaan. Jadwal mereka dimulai dengan shalat berjamaah sebelum sahur, dilanjutkan dengan kajian Islam, pengajian, berbuka bersama, hingga shalat tarawih.
Keikutsertaan dalam pesantren ini memberikan ketenangan batin bagi para peserta.
"Saya di sini merasa bisa fokus ibadah tanpa terganggu urusan dunia. Anak-anak saya semua sudah berkeluarga, jadi saya dan suami bisa tenang mencari pahala sebanyak mungkin," tambah Farida.
Fasilitas yang disediakan pun semakin baik dari tahun ke tahun. Para peserta mendapatkan penginapan dengan AC, kipas angin, kamar mandi dalam, air panas, serta tempat jemuran. Tahun ini, pihak takmir menyediakan 10 kamar besar, lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 8 kamar.
Pesantren Ramadan Lansia Berjalan Lebih dari 30 Tahun
Program Pesantren Ramadan untuk lansia ini telah berjalan lebih dari 30 tahun. Awalnya, banyak jemaah dari berbagai daerah yang tinggal di serambi masjid selama Ramadan. Namun, melihat kondisi yang kurang tertata, pihak takmir kemudian mengelolanya menjadi program resmi dengan fasilitas yang lebih baik.
Menurut Lurah Pondok Pesantren Ramadan sekaligus Takmir MAD, H Muhamad Zaenuri, setiap tahun peminatnya semakin meningkat.
"Pendaftaran selalu membludak, tetapi karena keterbatasan kamar, kami hanya bisa menerima 127 peserta, terdiri dari 26 laki-laki dan 101 perempuan," jelasnya.
Meskipun program resmi berakhir pada 27 Maret 2025, pengelola tetap memberikan kesempatan bagi peserta yang ingin mengejar malam Lailatul Qadar hingga 29 Maret 2025.