Masjid Agung Keraton Surakarta akan Direvitalisasi Menggunakan Dana Hibah UEA
Kamis, 15 Agustus 2024 | 08:00 WIB
Abdul Khalim Mahfur
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat akan segera direvitalisasi pada Agustus tahun ini menggunakan dana hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Langkah tersebut dilakukan lantaran terdapat beberapa bagian masjid yang telah lapuk akibat termakan rayap.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Agus Haryadi usai Penandatanganan MoU antara Keraton Kasunanan Surakarta dan Pemkot Solo di Kantoran Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Senin (12/8/2024).
Baca Juga
Rasulullah Ikut Bangun Masjid Quba
Agus menjelaskan bahwa dana yang dianggarkan sebesar Rp 14 miliar untuk penataan kawasan Masjid Agung dan juga Siti Hinggil Keraton bagian selatan. Adapun revitalisasi yang dilakukan pada masjid akan berfokus pada penguatan struktur Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta.
“Penguatan struktur karena sebagian besar itu sudah kemakan rayap, karena faktor usia. Jadi ada kerusakan-kerusakan di soko guru dan beberapa struktur masjid, karena dimakan rayap, itu yang akan kita perkuat,” kata Agus.
Dilihat dari sejarahnya, lanjut Agus, kayu yang berada di Masjid Agung telah berusia sangat tua. Diketahui, kayu tersebut masih berkaitan dengan dipindahkannya Keraton Kartasura oleh Raja Paku Buwana II pada 1745 silam sebab tragedi Geger Pecinan. Oleh karenanya, kayu-kayu yang digunakan Masjid Agung Keraton Surakarta merupakan kayu yang sama.
“Jadi di soko guru itu sudah banyak yang berlubang dimakan rayap dan kolom-kolomnya, balok, istilahnya blandar itu sudah melengkung. Itu akan dilakukan penguatan-penguatan struktur terlebih dahulu,” jelasnya.
Selain itu, perbaikan juga akan dilakukan pada sistem saniter atau bagian kamar mandi dan juga tempat wudlu, serta bagian parkiran motor yang akan sedikit diturunkan.
Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunan dijadwalkan selesai sesuai kontrak, yakni 28 Desember 2024 mendatang. Dengan waktu tersebut, Agus yakin pihaknya akan dapat menyelesaikan proyek revitalisasi sesuai jadwal.
“Cuma kita ada masalah non teknis, karena ini lokasi cagar budaya, sehingga ada kegiatan kebudayaan, salah satunya Sekaten yang harus kita akomodir. Itu salah satu festival budaya yang harus dilaksanakan di Keraton. Ya, itu nanti secara metodologi pekerjaan akan kita singkatkan, kita koordinasikan dengan pemangku yang ada di Keraton Surakarta,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, GKR Wandansari Koes Moertiyah berharap perbaikan bangunan dan kawasan Masjid Agung Surakarta dan Siti Hinggil selatan bisa berjalan tepat waktu dan maksimal.
“Revitalisasi dari dana UEA, sedikit-sedikit tidak apa-apa, nanti bertahap semuanya bisa menjadi lebih baik dan berlanjut. Semoga lancar dan tidak berhenti di dua tempat ini,” tutur Putri Paku Buwana XII itu.
Untuk diketahui, setelah sukses melakukan pembangunan di 17 titik prioritas. Pemkot Solo, Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya menjabat sebagai Walikota Solo kembali menetapkan 26 titik infrastruktur saat masih menjabat.
Pembangunan tersebut menggunakan dana hibah total sebesar Rp 230 miliar yang ia dapatkan usai lawatannya ke UEA, salah satunya adalah penataan Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Terpopuler
1
Prof Nizar: Alumni sebagai Aset Strategis Masa Depan
2
Safari Dakwah Rijalul Ansor Margasari Tegal: Dai Gemoy dan Syiar Aswaja yang Membumi hingga ke Desa
3
GP Ansor Gelar Harlah ke-91 di Banyumas, Gus Rifqi: Energi Raksasa dari Banyumas Harus Menular ke Kader
4
Ketum GP Ansor Kukuhkan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan: Dari Banyumas Menuju Kemandirian Bangsa
5
Khutbah Jumat: Menjemput Kedamaian dan Kemuliaan di Bulan Syawal
6
PCINU Libya Resmi Kukuhkan Kepengurusan Baru, Tekankan Pentingnya Mengembalikan Marwah Ulama NU
Terkini
Lihat Semua