Solusinya Baca Istighfar

Suatu hari, Hasan Al-Basri didatangi oleh seorang lelaki yang mengeluhkan tentang musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan kekeringan, maka dikatakan kepadanya, bacalah istighfar niscaya Allah akan menurunkan hujan. Lalu datang orang kedua yang mengeluhkan tentang kemiskinan yang sedang menimpanya, maka dikatakan kepadanya beristighfarlah (mohon ampun kepada Allah).

Belum berselang lama, datang orang ketiga yang mengeluhkan perihalnya yang belum kunjung diberi keturunan, maka dikatakan kepadanya beristighfarlah, dan terakhir datang orang keempat yang mengeluhkan tentang musim paceklik dan usaha pertaniannya mengalami kegagalan, maka dikatakan kepadanya beristighfarlah.  

Ketika Hasan Al Basri ditanya, mengapa berbagai keluhan yang diadukan kepadanya solusinya hanya satu?, yaitu istighfar?, jawabnya “itu bukan rekaanku, tapi itu adalah berdasar firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Nuh Ayat 10 – 12 :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Artinya : 
Mohonlah ampun (beristighafar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (QS Nuh: 10–12)

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah