Ahmad Niam Syukri
Penulis
Lima ratus meter sebelum perempatan lampu merah, tampak beberapa tukang becak yang mangkal menunggu penunpang yang turun dari bus antarkecamatan. Sesekali mereka berlarian saling berebut penumpang ketika bus memelankan lajunya.
Sering terlihat mereka berlari mengejar bus, tapi begitu berhenti hanya ada satu orang yang turun dari bus dan itupun lantas ngeluyur tanpa menghiraukan tawaran para tukang becak.
Meski berat mereka mengais rezeki, tapi tidak ada tampak goresan kesedihan di raut mukanya, malah sesekali mereka tertawa bersama karena bus yang dikejarnya hanya memelankan lajunya dan tidak berhenti. Pemandangan seperti itu terkadang membuat orang lain turut iba, tapi bagi mereka kehidupan seperti dinikmati dengan hati lapang.
Memang, senang dan bahagia tidak diukur dari banyak atau sedikitnya harta, akan tetapi bahagia itu ada dikarenakan oleh hati yang kaya (tidak gampang ngeluh/nggresulo - bahasa Jawa) dan itulah sesungguhnya yang disebut dengan orang kaya.
Hadits dari dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya :
“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR Bukhari dan Muslim)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Keutamaan Dan Hikmah 10 Muharram
2
Rute dan Moda Terbaik Menuju Pelantikan JATMAN di Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo
3
Lailatul Ijtima' PRNU Sitail Tegal: Perkuat Sinergi dan Gerakkan Koin NU untuk Umat
4
Makesta Award dan Porseni IPNU IPPNU Belik, Ajang Penguatan Karakter dan Budaya Pelajar NU
5
Kiai Ubaidullah Ajak Saksikan Film Seribu Bayang Purnama, Suara Lantang untuk Petani dan Bumi yang Lebih Sehat
6
Ulama dan Tokoh Haji Jateng Dorong Revisi UU Haji Demi Layanan Lebih Berkeadilan
Terkini
Lihat Semua