• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Taushiyah

Bisa Jadi sebagai pemberat Hisab

Bisa Jadi sebagai pemberat Hisab
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Harta yang ditumpuk dan tidak ada sebagian yang diinfakkan di jalan Allah hanyalah tumpukan harta yang akan menjadi kenangan dan rebutan setelah ditinggal pemiliknya (kematian), bahkan bisa jadi sebagai pemberat hisab. 


Cukup menjadi pelajaran ketika Firaun yang dikenal sebagai raja-diraja mati tenggelam di laut merah, titel rajanya hilang tinggal kenangan dan hanya jadi catatan sejarah, sedangkan hartanya hanya sebuah pemandangan tak bertuan.


Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ad-Dukhan Ayat 25 - 26 :
 

كَمۡ تَرَكُوۡا مِنۡ جَنّٰتٍ وَّعُيُوۡنٍۙ*
وَّزُرُوۡعٍ وَّمَقَامٍ كَرِيۡمٍۙ*
وَّنَعۡمَةٍ كَانُوۡا فِيۡهَا فٰكِهِيۡنَۙ‏*


Artinya :
25. Betapa banyak taman-taman dan mata air-mata air yang mereka tinggalkan.
26. Juga kebun-kebun serta temapt-tempat kediaman yang indah
27. dan kesenangan-kesenangan yang dapat mereka nikmati di sana,
(QS Ad Dukhan : 25 - 27)


Surat Ad-Dukhan 25 - 27 tersebut dalam tafsirnya diterangkan bahwa berapa banyak harta peninggalan Fir’aun dan kaumnya setelah mereka binasa ditenggelamkan oleh Allah, ada kebun-kebun dan ladang-ladang hijau, mata air yang mengalir, tanaman dan bangunan-bangunan yang indah dan kehidupan di mana mereka dulu mereguk kenikmatan di dalamnya.



KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng 


Taushiyah Terbaru