Taushiyah

Mengapa Majelis Harus Diawali dengan Shalawat

Selasa, 6 April 2021 | 17:00 WIB

Mengapa Majelis Harus Diawali dengan Shalawat

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Siang itu, tampak iring-iringan bus dan angkutan kota yang ditumpangi oleh ibu-ibu berseragam gamis putih dipadu dengan kerudung hijau berhenti di area parkir untuk menurunkan seluruh penumpang. Mereka berjalan bersama menuju ke sebuah aula terbuka yang sudah ada gelaran karpet untuk mengikuti kegiatan majelis ta'lim bulanan.

 

Mereka sangat antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari bacaan tahlil dan burdah yang dilanjutkan dengan taushiyah. Ketika acara taushiyah usai dan dibuka sesi tanya jawab,  ada jamaah yang bertanya "mengapa para kiai / ustadz setiap memulai majelis terlebih dahulu membaca shalawat?, jawabnya " majelis yang tidak dibacakan shalawat akan melahirkan penyesalan karena tiada keberkahan.

 

Hadits nabi: Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda,

 


ما جَلسَ قومٌ مجلِسًا لم يذكُروا اللهَ فيهِ ولم يُصلُّوا على نبيِّهم إلَّا كان عليهم تِرةٌ فإنَّ شاءَ عذَّبَهم وإن شاءَ غفرَ لَهم

 

Artinya :
Tidaklah suatu kamu membuat majelis yang di dalamnya tidak terdapat dzikir kepada Allah dan orang-orang di sana tidak bershalawat kepada Nabi mereka, kecuali akan menjadi penyesalan bagi mereka. Jika Allah ingin mereka akan diadzab dan jika Allah ingin mereka akan diampuni. (HR At-Tirmidzi).

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng