• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Taushiyah

Masjid Qiblatain Saksi Perpindahan Arah Kiblat

Masjid Qiblatain Saksi Perpindahan Arah Kiblat
Masjid Qiblatain, Madinah (Foto: Kemenag)
Masjid Qiblatain, Madinah (Foto: Kemenag)

Sebelum Hijrah ke Madinah, kurang lebih selama 17 bulan 3 hari umat Islam berkiblat ke Baitul Maqdis sampai dengan tahun kedua hijriah. Selama itu orang-orang Yahudi mengolok-olok sambil berkata "agama kita berbeda tapi kiblatnya sama, yaitu Baitul Maqdis".


Ketika itu, Rasulullah saw sering menengadahkan mukanya seraya memohon kepada Allah perihal kiblat.


Di tahun kedua Hijriah, ketika Rasulullah saw shalat dzuhur berjamaah di Masjid Bani Salamah ~ kini disebut Masjid Qiblatain ~ dan ketika itu  menghadap ke arah Baitul Maqdis Yerusalem, Malaikat Jibril turun untuk menyampaikan wahyu tentang perpindahan arah kiblat.


Tepat setelah merampungkan rakaat kedua, Rasulullah memutar arah shalatnya 180 derajat, yang semula menghadap ke arah Baitul Maqdis Yerusale (menghadap ke utara) berpindah arah ke Baitullah (menghadap ke selatan). 

   
Allah berfirman  dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 144 :


قَدۡ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجۡهِكَ فِى السَّمَآءِ‌‌ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبۡلَةً تَرۡضٰٮهَا‌ ۚ فَوَلِّ وَجۡهَكَ شَطۡرَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِؕ وَحَيۡثُ مَا كُنۡتُمۡ فَوَلُّوۡا وُجُوۡهَكُمۡ شَطۡرَهٗ ‌ؕ وَاِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ لَيَـعۡلَمُوۡنَ اَنَّهُ الۡحَـقُّ مِنۡ رَّبِّهِمۡ‌ؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعۡمَلُوۡنَ


Artinya:
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS Al-Baqarah : 144)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri
 


Taushiyah Terbaru