Taushiyah

Ketika Setan Membaguskan Perbuatan Orang yang Mati Hati

Sabtu, 9 Januari 2021 | 17:00 WIB

Ketika Setan Membaguskan Perbuatan Orang yang Mati Hati

KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Ketika sibuk mencari dan membicarakan aib orang lain lalu abai dengan keburukan dan kekurangannya sendiri, itulah hati yang mati. Kalau tahu bahwa kematian pasti akan menghampirinya lalu tidak bersiap untuk menyambut kedatangannya, itulah hati yang mati. Ketika ikut mengantar mayat ke pekuburan dan menyaksikan prosesi pemakaman lalu tidak mengambil pelajaran darinya, itulah hati yang mati.

 

Imam Hasan Bashri mengatakan bahwa orang yang hatinya mati dan sakit akan selalu mengikuti jalan-jalan keburukan. Sedangkan manusia yang hatinya hidup dan sehat akan selalu berupaya meninggalkan perbuatan dosa dan memohon ampun kepada Allah. 

 

Hati yang mati sulit menerima kebenaran meski kebenaran itu tampak di depan mata, bahkan adzab sudah terlihat pun tidak mau tunduk dan merendahkan diri seraya memohon kepada Allah. 

 

Inilah cara setan menghiasi perbuatan orang yang mati hati sehingga apa pun yang dilakukan selalu tampak benar dan tidak ada yang salah di matanya. Mengapa demikian?,  karena apa saja yang dilakukannya selalu dibaguskan oleh setan meski perbuatan itu salah.

 

Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al An’am Ayat 43 :

 

فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا۟ وَلَٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

 

Artinya :
Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. (QS Al An’am : 43)

 


KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng