Kasihan benar jaran kepang itu, ketika musik ditabuh bartalu-talu dengan senggakan yang terlontar dari mulut waranggana, jaran kepang itu menari sambil jingkrak-jingkrak, dan ketika para penonton bersorak sorai sambil bertepuk tangan, jaran kepang itu semakin kesurupan lupa daratan.
Tapi sayang, ketika permainan telah usai dan penonton satu persatu meninggalkan arena pertunjukan, kini jaran kepang disandarkan di dinding (disèdèkno nggedèk - bahasa jawa) tanpa lagi diperhatikan dan di elu-elukan, sedangkan penunggang jaran kepang yang memainkan peran menikmati keuntungan dari hasil pertunjukan. Masyaallah, begitulah nasib si jaran kepang.
Hanya orang-orang tak berilmu dan orang-orang yang mengedepankan emosinya yang gampang dibodohi dan dipermainkan bak jaran kepang yang pada saatnya akan disandarkan tanpa diperhatikan. Sungguh tidak akan sama keberadaan orang yang berilmu dengan orang-orang yang tidak berilmu.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 9:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ
Artinya :
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS Az-Zumar : 9)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Muslimat NU DIY Gelar Bakti Sosial dan Pasar Murah Guna Ringankan Beban Masyarakat
6
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
Terkini
Lihat Semua