• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Taushiyah

Jangan Jadi Orang yang Sok Suci

Jangan Jadi Orang yang Sok Suci
KH Yusuf Chudlori. (Foto: Istimewa)
KH Yusuf Chudlori. (Foto: Istimewa)

Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin diriwayatkan ada seseorang ahli maksiat atau orang fasiq yang mempunyai kebiasaan aneh.

 

"Orang itu suka sekali melihat Nabi Isa dan jamaahnya lewat, atau waktu itu disebut dengan kaum Hawariyyin. Setiap lewat di depan rumahnya, dia hanya melihat dan melihat," ujar Gus Yusuf Chudlori.

 

Dia sudah merasa bahagia melihat kebahagiaan mereka. Dia juga belum ada keinginan untuk bergabung, karena dia merasa kotor, hina, dan memang masih berat. Sehingga setiap harinya, dia hanya melihat dan melihat lewatnya Nabi Isa dan jamaahnya saja.

 

Suatu ketika, saat Nabi Isa bersama rombongannya lewat, spontan orang itu berdiri dan mengejar Nabi Isa dan rombongannya itu. Orang itu ingin sekali ikut bergabung dengan rombongan Nabi Isa.

 

Akhirnya dia ikut, di ujung paling belakang, karena masih sungkan sebab ia merasa masih kotor dan masih memiliki banyak dosa.

 

Di satu sisi, ada jamaah Nabi Isa yang merasa dirinya lebih baik daripada orang fasiq tersebut. Kemudian jamaah Nabi Isa itu tidak mau didekati oleh orang fasiq itu, bahkan dia bergeser maju ke depan, maju mendekat kepada Nabi Isa karena merasa lebih baik dari orang tersebut.

 

Saat itulah Allah Ta'ala menurunkan Firman-Nya kepada Nabi Isa:

 

"Wahai Isa, ketahuilah bahwa hari ini Aku menghapus seluruh amal ibadah jamaahmu yang merasa sombong dan merasa lebih baik dari orang lain. Dia harus mengulangi ibadah dari awal lagi. Hari ini pula, Aku menghapus seluruh dosa-dosanya ahli maksiat karena dia merasa hina di hadapan orang lain,".

 

Alangkah ruginya apabila kita beribadah masih dibarengi dengan rasa sombong, ujub, apalagi takabbur.

 

Maka Imam Ibnu Athaillah As-Sakandari menyampaikan bahwa:

 

مَعْصِيَةٌ أَوْرَثَتْ ذُلًّا وَافْتِقَارًا خَيْرٌ مِنْ طَاعَةٍ أَوْرَثَتْ عِزًّا وَاسْتِكْبَارًا

 

Artinya: "Maksiat itu bisa mendatangkan rasa kehinaan, penyesalan dan dia merasa butuh kepada rahmat-Nya Allah/ampunan-Nya Allah itu lebih bagus daripada taat/ibadah yang hanya mendatangkan kepada rasa sombong, rasa mulia, dan bahkan takabbur,".

 

"Maka sekali lagi, sungguh sangat rugi jika menjadi orang seperti itu," tutupnya.

 

Disadur dari ceramah singkat Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelant, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf)

 

Penulis: Ahmad Hanan


Taushiyah Terbaru