• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Taushiyah

Menghindari Jalan Berlubang

Menghindari Jalan Berlubang
foto: ilustrasi (otomotif.okezone.com)
foto: ilustrasi (otomotif.okezone.com)

Begitu tahu kalau jalan di depannya berlubang lalu menghindari agar tidak terjerembab, itulah yang disebut orang pintar, tapi kalau sudah tahu jalan berlubang lalu diterjang itulah yang disebut orang nekat. 

 

Kalau tahu harus menyeberangi lautan lalu mempersiapkan kapal, itulah orang pintar, tapi kalau tahu harus menyeberangi lautan dan tidak ada persiapan sedikitpun, itulah orang yang tidak mau menggunakan akal. Percayalah dia pasti akan tenggelam.

 

Kematian adalah sesuatu yang haq, alam kubur adalah haq, hari berbangkit adalah haq, tapi kalau tidak bersiap menghadapinya itulah yang disebut orang nekat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menegaskan bahwa ada orang-orang berakal yang mau menggunakan akalnya dan ada pula yang sebaliknya.

 

Hadits nabi :

 

عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ, وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا, وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ 

 

Artinya :
Dari Syaddad bin Aus dari Nabi SAW bersabda: ”Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang jiwanya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan kepada Allah. (HR Tirmidzi)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah


Taushiyah Terbaru