• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 5 Mei 2024

Taushiyah

Mati Sebelum Kematiannya

Mati Sebelum Kematiannya
KH Ahmad Niam Syukri
KH Ahmad Niam Syukri

 

Meski jasadnya sudah tiada, bahkan kata orang tubuhnya sudah berkalang tanah dan tulang-belulangnya sudah lapuk berserakan bercampur debu, tapi namanya masih saja dikenang dan disebut oleh setiap orang. Bahkan saking seringnya disebut, seakan ia masih hidup berdampingan dengan kita, itulah orang berilmu.

 

Tapi ada juga orang yang masih segar bugar dan hidup berdampingan dengan kita, bahkan kesehariannya masih tampak mondar-mandir di jalanan tapi namanya tidak pernah di sebut dalam percaturan atau dalam sebuah majelis, itulah orang yang tidak berilmu, hidupnya seakan telah mati sebelum kematiannya.

 

Berbekallah dengan ilmu, niscaya akan terangkat derajatmu, berbekallah dengan ilmu niscaya akan hidup terus dirimu. Kitab kecil yang berjudul 'Alala' yang selalu dipegang oleh anak-anak ketika masih sekolah di madrasah diniyah yang dikemas dalam bentuk nadzom (syi’ir) menjelaskan :

 

  أَخُو الْعِلْمِ حَيُّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ ۞ وَأَوْصَــــالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْـــــمُ
 وَذُوالْجَهْلِ مَيْتٌ وَهُوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى ۞ يُــظَنُّ مِنَ اْلاَحْيَـــاءِ وَهُوَ عَدِيْــمُ

 

Artinya:
Orang yang berilmu akan tetap hidup setelah matinya walaupun tulang-tulangnya telah hancur di bawah bumi. (Sementara) orang yang bodoh telah mati walaupun masih berjalan di atas bumi, dia menganggap bahwa dirinya hidup padahal sebenarnya dia telah tiada.

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng 


Taushiyah Terbaru