• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 20 April 2024

Taushiyah

Hijrah Rasulullah Ke Madinah Dibagi 3 Kloter

Hijrah Rasulullah Ke Madinah Dibagi 3 Kloter
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Perjalanan hijrah Rasulullah ke Madinah yang sangat mendebarkan dan penuh harapan terjadi 3 (tiga) kloter. Kloter pertama adalah para sahabat selain Abu Bakar, Umar dan Ali. Semuanya berhijrah dengan cara sembunyi-sembunyi dan sesekali menyelinap untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy.

   
Berbeda dengan kloter kedua, yaitu kloter yang dikomandoi sahabat Umar bin Khattab. Secara terang-terangan Umar bin Khattab mendatangi Ka'bah sebelum keberangkatannya untuk melakukan tawaf tujuh kali putaran, mendatangi Maqam Ibrahim dan maqam-maqam mustajabah, padahal ketika itu orang-orang kafir Quraisy berekrumun di sana. 

   
Usai melaksanakan thawaf, Umar bin Khattab lalu mendatangi satu persatu kaum kafir Quraisy sambil berkata "Aku akan berhijrah ke Madinah untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, barang siapa yang ingin diratapi oleh ibunya, yang ingin anaknya menjadi yatim atau yang ingin istrinya menjadi janda, temuilah aku di balik lembah ini.

   
Sedangkan Rasulullah saw, Abu Bakar Ra, dan Sayyidina Ali Karramallahu wajhah berangkat pada kloter ketiga yaitu kloter terakhir. Kloter ini berangkat dengan strategi berbalik arah lalu berputar menuju ke Madinah.

   
Memang berat pergi meninggalkan kampung halaman untuk waktu yang lama atau bahkan untuk selamanya. Tapi bagi orang-orang yang patuh terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya, hijrah bukanlah sesuatu yang memberatkan dan penghalang untuk melaksanakan perintah. Sungguh bumi Allah sangat luas, dan tidak ada halangan bagi siapapun untuk berhijrah demi agama.

   
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat 97:


إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَفَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ ظَالِمِىٓ أَنفُسِهِمْ قَالُوا۟ فِيمَ كُنتُمْ ۖ قَالُوا۟ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى ٱلْأَرْضِ ۚ قَالُوٓا۟ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ ٱللَّهِ وَٰسِعَةً فَتُهَاجِرُوا۟ فِيهَا ۚ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا


Artinya:    
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (QS An-Nisa : 97)


Penulis: H Ahmad Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru