Regional

Tanda-Tanda Orang Mendapatkan Maghfiroh di Bulan Ramadhan, Ketua PAC HIMASAL Wanasari Ingatkan Pentingnya Menjaga Lisan

Senin, 17 Maret 2025 | 17:15 WIB

Tanda-Tanda Orang Mendapatkan Maghfiroh di Bulan Ramadhan, Ketua PAC HIMASAL Wanasari Ingatkan Pentingnya Menjaga Lisan

Dakwah Ramadan di Masjid Jami' Baiturohman, Desa Siwungkuk, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Sabtu malam (15/03/2025).

Brebes, NU Online Jateng – 
Bulan Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meraih maghfiroh (ampunan) dari Allah SWT. Ketua PAC HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) Kecamatan Wanasari, Akhmad Sururi, menegaskan bahwa tidak semua orang yang berpuasa otomatis mendapatkan ampunan. 

 

Ia menyampaikan pesan tersebut dalam kegiatan Dakwah Ramadan di Masjid Jami' Baiturohman, Desa Siwungkuk, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Sabtu malam (15/03/2025).

 

"Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ada tanda-tanda yang bisa kita lihat di dunia bahwa seseorang mendapat maghfiroh dari Allah," ujar Akhmad Sururi di hadapan jamaah.

 

Menurutnya, tanda pertama adalah menjaga lisan dari perbuatan tercela seperti ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba). Ia menyoroti bahwa di era digital saat ini, namimah tidak hanya terjadi melalui lisan, tetapi juga melalui teknologi seperti ponsel.

 

"Beberapa waktu lalu, Kepala Kantor Kemenag Brebes menceritakan adanya seorang pelajar yang membuat aplikasi untuk mengatur tawuran antar sekolah. Ini menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi sarana kebaikan atau keburukan. Orang tua harus waspada dan mengawasi penggunaan ponsel pada anak-anak," lanjutnya.

 

Tanda kedua, menurut Sekretaris MWC NU Wanasari tersebut, adalah berkumpul dengan orang-orang saleh. Ia menekankan pentingnya berada di lingkungan yang baik, termasuk bersama ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang dapat memberikan energi positif bagi spiritualitas seseorang.

 

"Tanda berikutnya adalah memiliki sikap dermawan. Orang yang mendapat maghfiroh gemar berinfaq dan bersedekah untuk kepentingan umum, seperti membangun masjid, madrasah, atau mendukung kegiatan keagamaan di lingkungan sekitar," tambahnya.

 

Akhmad Sururi menutup ceramahnya dengan ajakan kepada jamaah untuk memperbanyak ibadah dan dzikir di sisa Ramadhan ini.

 

"Kita sangat rugi jika Ramadhan berlalu tanpa meninggalkan bekas berupa peningkatan amal ibadah. Semua yang kita lakukan di dunia ini adalah bekal untuk perjalanan menuju akhirat," pungkasnya.

 

Acara tersebut turut dihadiri Rais Syuriyah MWC NU Wanasari, KH Sobarudin, yang dalam kesempatan itu menyerahkan bantuan mushaf Al-Qur’an dari Kementerian Agama RI kepada jamaah yang rutin bertadarus. Hadir pula KH Makdori selaku Penasehat PC HIMASAL Kabupaten Brebes, serta para alumni wilayah Siwungkuk dan sekitarnya.