Ketika penduduk Madyan lebih memilih kufur ketimbang mengikuti seruan (dakwah) Nabi Syuaib, atau bahkan malah menantang-nantang agar Nabi Syuaib meminta kepada Tuhannya untuk segera mendatangkan adzab, seakan mereka tidak pernah takut.
Mereka berseru "kalau memang benar kekufuran itu akan mendatangkan adzab, wahai Syuaib! Mintalah kepada Tuhanmu agar Tuhanmu segera mendatangkan adzab kepada kami". Nabi Syuaib lalu memohon kepada Allah agar didatangkan adzab untuk umatnya yang kufur.
Udara panas tiba-tiba datang menerpa mereka hingga mengeringkan kerongkongannya, mereka kehausan yang tidak dapat dihilangkan dengan air, mereka kegerahan yang tidak dapat dihilangkan dengan cara berteduh, kulit mereka terbakar oleh udara panas dan merekapun menjadi panik.
Di saat seperti itu, mereka melihat gumpalan awan hitam yang sangat tebal menggelayut di atas kepalanya, mereka berharap akan datangnya hujan. Namun awan itu bukan berubah menjadi hujan, akan tetapi berubah menjadi percikan api yang diikuti oleh gemuruh suara guntur dan kilatan petir sehingga bumi yang mereka pijak bergetar dengan dahsyatnya lalu mereka saling berjatuhan dan saling tertimbun, akhirnya tamat riwayat mereka.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Hud Ayat 94:
وَلَمَّا جَآءَ اَمۡرُنَا نَجَّيۡنَا شُعَيۡبًا وَّالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ بِرَحۡمَةٍ مِّنَّا ۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوا الصَّيۡحَةُ فَاَصۡبَحُوۡا فِىۡ دِيَارِهِمۡ جٰثِمِيۡنَۙ
Artinya:
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zhalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS Hud : 94)
Penulis: H Ahmad Niam Syukri
