Terpilih sebagai Ketua Umum PBNU 2021-2026, Ini Profil Gus Yahya
Sabtu, 25 Desember 2021 | 11:00 WIB
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Bandarlampung, NU Online Jateng
KH Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026 setelah mendapatkan suara 327 dari total 548 suara yang masuk. Hal itu diputuskan pada Sidang Pleno V Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12) pagi.
Kiai yang akrab disapa Gus Yahya itu lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PBNU saat menginjak usia 55 tahun. Ia merupakan putra dari KH Cholil Bisri, kakak dari KH Ahmad Mustofa Bisri.
Gus Yahya mengenyam pendidikan pertama kali di Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah yang didirikan oleh kakeknya, KH Bisri Mustofa. Ia pun melanjutkan studi pesantrennya di Pesantren Krapyak, Yogyakarta di bawah asuhan KH Ali Ma'shum. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Di masa kepresidenan KH Abdurrahman Wahid pada 1999-2001, Gus Yahya ditunjuk sebagai Juru bicara presiden bersama Wimar Witoelar dan Addie M Massardi. Gus Yahya diangkat sebagai Katib Aam PBNU masa khidmah 2015-2021 mendampingi Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin 2015-2018 dan KH Miftachul Akhyar 2018-2021. Ia juga pernah dilantik sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2018-2019 pada 31 Mei 2021.
Gus Yahya aktif menjadi pembicara di dalam maupun luar negeri dalam upaya mengusung perdamaian. Opininya dalam mengampanyekan kedamaian dan perdamaian dengan semangat Islam Nusantara itu juga dibaca publik secara luas.
Kakak dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas itu juga terpilih sebagai salah satu dari 500 Muslim paling berpengaruh di dunia karena upaya-upaya yang dilakukannya untuk mengusung perdamaian dunia.
Dilansir dari jatim.nu.or.id, Gus Yahya dikenal aktif dalam menyuarakan pesan perdamaian dunia. Ia kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri. Seperti pada Juni 2018, Gus Yahya menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel.
Dalam forum itu, Gus Yahya menyampaikan konsep rahmat sebagai solusi atas berbagai konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan oleh faktor agama. “Kita agaknya tidak mampu lagi membedakan konflik ini bermula dan bagaimana seharusnya konflik diselesaikan,” kata Yahya dalam video yang tayang di Youtube AJC tersebut.
Tak hanya menyuarakan pesan perdamaian dalam setiap lawatannya ke sejumlah negara, Gus Yahya mewujudnya dengan mendirikan institut keagamaan d Amerika Serikat bernama Bayt ar-Rahmah li ad-Da’Wa al-Islamiyyah Rahmatan lil Alamin (Rumah Rahmat Ilahi untuk mengungkap dan memelihara Islam sebagai berkah untuk semua ciptaan).
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Editor: Samsul Huda
Terpopuler
1
Ketum PBNU: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
2
Pengajian Rutin Ahad Kliwon MWCNU Weleri Hadirkan Mustasyar PWNU Jateng, Jamaah Meluber hingga ke Seberang Jalan
3
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
4
Launching Buku Saku LKK PWNU JATENG: Tiga Panduan Menuju Keluarga Maslahah Diluncurkan di Hari Buku Nasional
5
LKK PWNU Jateng Perkuat Sinergi Dengan Tiga OPD Tekankan Penguatan Keluarga Dari Berbagai Sektor
6
Masjid Agung Demak: Warisan Wali Songo yang Kini Jadi Magnet Wisata Religi Modern
Terkini
Lihat Semua