• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

MUKTAMAR KE-34 NU

Hadapi Muktamar di Lampung, Ini Pesan PWNU Jateng

Hadapi Muktamar di Lampung, Ini Pesan PWNU Jateng
Foto: Ilustrasi
Foto: Ilustrasi

Semarang, NU Online Jateng
Gelaran Muktamar ke-34 di Lampung tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan terus dilakukan dan dimatangkan oleh panitia, termasuk memajukan sehari perhelatan akbar kaum Nahdliyin itu.


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menyampaikan, dalam muktamar ke-34 nanti yang penting adalah memperkuat persaudaraan atau ukhuwah sesama warga NU, sehingga NU dapat berkhidmah kepada masyarakat lebih maksimal. 


"Alhamdulillah, PWNU Jateng telah musyawarah dengan para pengurus harian, Ketua Badan Otonom dan Lembaga-Lembaga. Banyak usulan, yang intinya sudah waktunya NU berkhidmah kepada umat, bangsa, dan negara dengan program kegiatan yang benar-benar dibutuhkan ummat, khususnya di bidang diniyah atau keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi," terangnya kepada NU Online Jateng, Jumat (17/12).


Dikatakan, Muktamar NU selain memilih Rais Aam dan Ketua Umum PBNU periode 5 tahun ke depan, juga membahas berbagai hal yakni program kerja, organisasi (AD/ART), rekomendasi, dan bahtsul masail diniyah.


"Ya setiap warga NU yang dapat memenuhi persyaratan dapat dicalonkan atau mencalonkan diri. Hal ini sah-sah saja. Kondisi sekarang warga NU bersifat hiterogen dan majemuk, tidak seperti dulu yang bersifat homogen. Ini perlu perhatian khusus dari PBNU dan seluruh jajaran pengurus di bawahnya untuk memberikan layanan atau khidmah dengan baik," ucapnya.


Menurutnya, dikotomi kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang sempat mencuat pada kandidat calon tidak perlu menjadi masalah serius. Perbedaan harus dikelola dengan bijaksana, sehingga persaudaraan sesama warga NU atau ukhuwah nahdliyah dapat diperkuat.


"Ini merupakan realitas yang ada pada kader NU. Banyak kader-kader NU yang memiliki latar belakang pendidikan, ekonomi dan kelompok sosial yang berbeda," paparnya. 




Ketua PWNU Jawa Tengah KH Muzamil (kiri) (Foto: Dok NU ONline Jateng)


Disampaikan Muzamil yang juga mantan Ketua Koordinator Cabang (Korcab) PMII Jawa Tengah, antara PMII dan HMI memang berbeda tentang sejarah dan visinya, namun keanggotaan mereka di NU bukan bersifat kelembagaan, tetapi perorangan. 


"Siapa saja yang menyetujui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU dapat diterima menjadi anggota NU. Setelah menjadi anggota juga memiliki hak dan kewajiban yang sama terhadap NU guna berkhidmah lebih baik kepada ulama dan umat," tegasnya.


Dijelaskan, dalam rapat koordinasi dengan PCNU se-Jawa Tengah disepakati kriteria-kriteria. Diharapkan adanya integritas, kapasitas, kompetensi serta kaderisasi atau regenerasi.


"Target kita muktamar berlangsung baik, bisa menyatukan seluruh warga. Kita yakini saja bahwa muktamar adalah sarana silaturahim, syi’ar dan sekaligus tasyakur kehadirat Alloh Taala," ungkapnya.


"Jadi kita riang gembira saja, murah senyum kepada sesama serta berusaha menjalin  atau ta’awun untuk menjalankan program-program NU. Soal siapa yang bakal dipilih ya nanti kita suarakan di muktamar, bukan di NU Online Jateng," pungkasnya.


Pengirim: Insan An-Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru