Wakil Rais Syuriyah PWNU Jateng: Pesantren NU Berpegang Teguh pada Aswaja di tengah Perkembangan Zaman
Selasa, 22 Oktober 2024 | 06:00 WIB

Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Shofwan Fauzi Al Sahrawi pada Istighosah dan Doa Bersama dalam rangka peringatan Hari Santri di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah, Semarang pada Senin (21/10/2024) malam. (Foto: Doc. PWNU Jateng)
Septy Aisah
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Shofwan Fauzi Al Sahrawi menyampaikan harapannya pada momen Hari Santri Nasional ini bangsa Indonesia, terlebih kalangan NU mendapatkan berkah dan nikmat dari Allah swt agar semangat demi meningkatkan pelajaran agama sesuai visi dan misi pesantren.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Khutbah Iftitahnya pada Istighosah dan Doa Bersama dalam rangka peringatan Hari Santri di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah, Semarang pada Senin (21/10/2024) malam.
"Sekitar lima ribu pesantren ke depan, diatur tentang bagaimana Jawa Tengah bisa betul-betul mengarahkan kepada visi misinya para kiai dan bisa meningkatkan pondok pesantren," ujar Kiai Shofwan.
Lebih dari itu, Kiai Shofwan menuturkan bahwa penetapan HSN pada yang ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin juga melalui usulan masyarakat dari kalangan pesantren, salah satunya adalah KH Abdul Ghaffar Rozin yang saat ini dipercaya menjadi Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah.
"Beliau, masyarakat pesantren, mohon kepada bapak presiden waktu itu kalau bisa itu tanggal 22 Oktober, akhirnya ditetapkanlah tanggal 22 Oktober sebagai HSN," jelasnya.
Kiai Shofwan berharap, dengan adanya peringatan Hari Santri dapat mengarah kepada visi dan misi pesantren, melihat perkembangan Islam di Indonesia dinilai heterogen. Akan tetapi, menurutnya pesantren NU tetap berpegang teguh Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja) hingga pada waktu akhir zaman.
"Mudah-mudahan malam ini kita terdorong untuk meningkatkan pondok pesantren ke depan lewat NU. Bagaimana pesantren tidak lepas dari tantangan, sebab banyak sekarang umat Islam yang tidak mau ikut arahan ulama tapi ikut Google," ujar Kiai Shofwan.
Acara ini digelar secara luring dan daring dan diikuti oleh jajaran Pengurus PWNU Jawa Tengah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), pimpinan ranting se-Jawa Tengah dan pesantren se-Jawa Tengah.
Terpopuler
1
Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Asal Jawa Tengah dan DIY Gelombang 2
2
5,5 Juta Antrean Berangkat Haji, BP Haji Siapkan Langkah Audit Data Antrean
3
Pitutur, Dawuh, dan Parenting ala Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi
4
LESBUMI PWNU Jateng Gelar Syi’ar Muharram 1447 H: Mematri Spiritualitas, Membangun Peradaban Bangsa
5
Unwahas Siapkan Beasiswa untuk Atlet Paralayang Berprestasi
6
Ketua PCNU Klaten Terpilih Rumuskan Strategi Penguatan Organisasi Pasca Konfercab XVII
Terkini
Lihat Semua