Jelang Hari Santri, Gus Rozin Ingatkan Peranan Penting Pesantren Al-Kahfi Somalangu dalam Resolusi Jihad.
Senin, 30 September 2024 | 19:00 WIB

Ketua PWNU Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin dalam acara Maulidurrasul dan Khotmil Qur'an Santri Putra Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah pada Sabtu (28/9/2024). (Foto: tangkapan layar pada kanal Youtube Somalangu Studios)
Naila Sabiluna Kamil
Kontributor
Semarang, NU Online Jateng
Mendekati peringatan tahunan Hari Santri Nasional (HSN), Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) mengingatkan kembali peranan penting Pesantren Al-Kahfi Somalangu dalam resolusi jihad.
Hal itu disampaikan Gus Rozin dalam sambutannya pada acara Maulidurrasul dan Khotmil Qur'an Santri Putra Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen, Jawa Tengah pada Sabtu (28/9/2024).
"Mendekati event tahunan NU yaitu Hari Santri Nasional, kita ingat kalau kita belajar dari sejarah, tidak ada hari pahlawan tanpa didahului dengan adanya resolusi jihad. Lalu harus kita ingat juga kalau resolusi jihad itu tidak terlaksana dengan sempurna tanpa adanya kiriman pasukan dari 3 daerah, satu dari buntet, 2 dari Jawa Tengah yaitu dari Parakan, Temanggung, dan dari Somalangu, Kebumen,” tuturnya.
Sejarah seperti ini, menurut Gus Rozin, perlu dikonstruksi kembali agar tidak menghilang setelah fakta resolusi jihad bertahun-tahun tidak jelas dan tidak diakui negara. Hingga akhirnya, pada 2016 lalu sejarah ini terkuak bahwa resolusi jihad memegang peranan penting dalam mempertahankan bangsa ini.
“Tetapi tentu resolusi jihad itu tidak berdiri sendiri. Banyak aspek yang harus kita gali lagi termasuk peranan penting dari Pesantren Somalangu ini. Saya kira ini menjadi tugas kita semua, terutama tugas UMNU (Universitas Maarif Nahdliyin Ulama) Kebumen untuk menggali sejarah ini secara akademik, sehingga kemudian bisa dijadikan rujukan ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula," ujarnya.
Lebih dari itu, Gus Rozin tak ingin peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini dan ke depannya hanya sebatas seremonial sementara. Ia ingin hari santri diperingati dengan sesuatu yang lebih substantif dan inovatif seperti konsensus tahunan.
"Kami berharap ke depannya peringatan Hari Santri tidak hanya dipenuhi dengan seremonial-seremonial yang sifatnya sementara. Tetapi kita peringati dengan sesuatu yang lebih substantif. Seperti halnya mengadakan konsensus setiap tahun, yaitu target tiap tahun NU dan Pesantren. Apa saja yang perlu dicapai dan dievaluasi, NU dan pesantren harus punya target," tegasnya.
Terpopuler
1
Jadwal Kepulangan Jamaah Haji Asal Jawa Tengah dan DIY Gelombang 2
2
5,5 Juta Antrean Berangkat Haji, BP Haji Siapkan Langkah Audit Data Antrean
3
Pitutur, Dawuh, dan Parenting ala Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi
4
LESBUMI PWNU Jateng Gelar Syi’ar Muharram 1447 H: Mematri Spiritualitas, Membangun Peradaban Bangsa
5
Unwahas Siapkan Beasiswa untuk Atlet Paralayang Berprestasi
6
LAZISNU Tayu Klarifikasi Pemberitaan Tak Sesuai Fakta soal Penyaluran Bantuan Rob
Terkini
Lihat Semua