Regional

Istighosah dan Doa Bersama, Awali Rangkaian Peringatan Hari Santri 2024 PWNU Jateng

Senin, 21 Oktober 2024 | 21:00 WIB

Istighosah dan Doa Bersama, Awali Rangkaian Peringatan Hari Santri 2024 PWNU Jateng

Istighosah dan Doa Bersama PWNU Jawa Tengah dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah, di jalan dr. Cipto Karangtempel, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin (21/10/2024). (Foto: NUO Jateng/Lukman H)

Semarang, NU Online Jateng 

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah gelar Istighosah dan Doa Bersama dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024. Acara tersebut berlangsung di lantai 3 gedung PWNU Jawa Tengah, di jalan dr. Cipto Karangtempel, Kecamatan Semarang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Senin (21/10/2024).


Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Tengah, Abdul Ghaffar Rozin (Gus Rozin) dalams sambutannya mengatakan bahwa penggalan sejarah Hari Santri sudah seharusnya diulang setiap tahun agar santri tidak sekadar mengingat tentang perayaan, tetapi juga memahami hal yang terkandung dalam peristiwa tersebut.


"Kita sudah perlu membuat refleksi bahwa apa yang perlu dibuat dalam hari santri, setiap tahun para santri ada kemajuan yang dicapai," ujarnya.


Gus Rozin menambahkan, setiap tahunnya santri perlu membuat capaian baru, baik secara regional ataupun nasional. Ia menekankan bahwa seluruh santri harus meningkatkan kualitas Hari Santri pada setiap tahunnya, bahwa perayaan Hari Santri dilakukan dengan mengutamakan substantif. Mengingat, perjuangan para santri terdahulu dalam berjihad mengalami tantangan yang begitu besar.


"Tahun ini harus kita peringati secara substantif, begitupun tahun depan dan selanjutnya kualitas pesantren harus lebih baik dari tahun ini," katanya.


Lebih dari itu, Gus Rozin menyampaikan momentum hari santri dipakai untuk menyegarkan dengan merefleksikan peran sejarah, supaya negara menganggap keberadaan eksistensi para santri, baik dari segi agama, budaya, sosial dan lain sebagainya. Bagi Gus Rozin, melalui istigosah dan doa bersama dapat istiqomah melanjutkan perjuangan para santri terdahulu, sehingga memberikan kebermanfaatan bagi bangsa Indonesia.


"Besok melalui upacara hari santri dan malam hari ini mari kita menundukkan kepala dengan khusyuk, sebisa mungkin agar peringatan hari santri dapat memberikan manfaat bagi pesantren dan NU, terlebih di Jawa Tengah," harapnya.


Acara ini digelar dengan mengangkat tema "Menyambut Juang, Merengkuh Masa Depan". Kegiatan diawali dengan hadrah oleh Aliansi Banjari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Setelah dibuka, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur'an oleh Ghufron Hamzah dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta mars Syubanul Wathon.


Acara kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video refleksi perjuangan para ulama NU oleh NU Online Jateng. Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Tengah Abdul Ghaffar Rozin menyampaikan sambutan, dilanjutkan khutbah iftitah oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah  KH Shofwan Fauzi Al Sahrawi. 


Setelah itu, dilanjutkan dengan acara inti yakni pembacaan istigosah dan diakhiri dengan doa penutup.


Acara tersebut dihadiri melalui luring dan daring oleh Ketua Tanfidzyah PWNU Jawa Tengah, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, Jajaran Tanfidzyah dan Syuriyah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), pimpinan ranting se-Jawa Tengah dan pesantren se-Jawa Tengah.